Gara-gara Isu Vampir, Sembilan Warga Malawi Meninggal Dunia

Moh Habib Asyhad

Penulis

Rumor tentang vampir yang berkeliaran mencari darah manusia untuk ritual voodoo memang tengah berhembus di negara Afrika Timur itu sejak satu bulan lalu.

Intisari-Online.com -Beberapa orang Malawi meninggal dunia setelah dituduh sebagai vampir. Belakangan ini, isu vampir memang sedang ramai di negara yang terletak di Afrika bagian selatan itu.

Menurut catatan Kepolisian Malawi, sembilan orang dilaporkan tewas.

(Baca juga:Luis Padron, Pria yang Terobsesi Menjadi Vampir hingga Lakukan Operasi Ubah Warna Mata dan Bentuk Telinga)

Rumor tentang vampir yang berkeliaran mencari darah manusia untuk ritual voodoo memang tengah berhembus di negara Afrika Timur itu sejak satu bulan lalu.

Alhasil, aparat berwenang pun harus memberlakukan jam malam di bagian selatan negara tersebut.

Jumat (20/10), dua orang kehilangan nyawa setelah dituduh sebagai vampir dan dikeroyok hingga tewas. Sebanyak 124 orang ditahan atas penyerangan tersebut.

"Satu orang dibakar dan seorang lainnya dilempari batu hingga tewas oleh massa yang marah. Keduanya dituduh sebagai pengisap darah," ujar juru bicara kepolisian Ramsy Mushani kepada AFP.

Berkaitan dengan kemarahan publik yang semakin berkembang, PBB yang tengah terlibat dalam memberikan bantuan pangan dan program pertanian, terpaksa menarik stafnya keluar dari wilayah itu demi keamanan.

Sebelumnya, PBB telah menangguhkan seluruh kunjungan ke wilayah terdampak karena situasi yang tidak stabil dan berbahaya.

(Baca juga:Pasangan ‘Vampir’: Menghisap Darah Satu Sama Lain Jauh Lebih Nikmat Dibanding Berhubungan Seks)

Rumor vampir itu diduga berawal dari Mozambik dan meluas ke perbatasan dengan Malawi di distrik Mulanje dan Phalombe.

Presiden Malawi Peter Mutharika pekan lalu berjanji akan melakukan investigasi terkait pembunuhan dan rumor vampir tersebut.

(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Isu Vampir di Malawi Sudah Tewaskan Sembilan Orang")

Artikel Terkait