Anda Tergolong Rakus Jika Masih Merasa Lapar Meski Baru Selesai Makan? Ini Penjelasan Psikologisnya

Ade Sulaeman

Penulis

Pendapat itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Mark Bouton dan Dr. Scott Schepes, dua ilmuwan psikologi.

Intisari-Online.com – Pernahkah Anda merasa masih lapar padahal baru makan siang atau makan malam?

Jika pernah, tenang itu bukan pertanda Anda rakus.

Ada penjelasan psikologis mengapa seseorang bisa kembali lapar meski kita baru makan.

Dilansir dari independent.co.uk, menurut ilmuwan dari University of Vermont, ketika mengasosiasikan terlalu kenyang karena lebih banyak makan, hal itu bisa membuat kita merasa lebih lapar.

Pendapat itu berdasarkan penelitian yang dilakukan Dr. Mark Bouton dan Dr. Scott Schepes, dua ilmuwan psikologi.

Keduanya melakukan penelitian selama 12 hari terhadap 32 tikus.

Pada tes pertama, tikus pertama ditempatkan dalam keadaan kenyang dan mengetahui bahwa mereka akan diberi makan jika mereka menekan tuas di dalam kotak.

Namun mereka tidak menekan tuas.

Dengan demikian, tikus mulai mengasosiakan kekenyangan dengan menerima perawatan dan kelaparan dengan tidak adanya makanan.

Ketika percobaan diulang, para ilmuwan menemukan bahwa tikus menekan tuas lebih sering saat mereka kenyang daripada saat mereka lapar.

“Tikus belajar merespons makanan yang sangat enak saat mereka kenyang,” kata Bouton.

Jika diterapkan pada manusia, hasilnya menunjukkan bahwa ide mendapatkan makanan saat kita kenyang bisa menjadi dorongan yang lebih kuat daripada perasaan lapar fisik.

Penelitian sebelumnya telah membuktikan kepuasaan psikologis yang dirasakan beberapa orang saat mereka kenyang.

Penelitian tahun 2010 (yang juga dilakukan pada tikus) ini mengklaim bahwa makanan yang berlemak dapat menyebabkan “kecanduan kokain”, yang menyebabkan kebiasaan makan berlebihan yang menyaingi kecanduan narkoba.