Find Us On Social Media :

Perempuan Rohingya: Tiga Tentara Myanmar Memperkosa Saya

By Moh Habib Asyhad, Senin, 25 September 2017 | 08:00 WIB

Intisari-Online.com - “Tiga tentara memperkosa saya.”

Shamila, bukan nama sebenarnya, masih ingat betul tentang kegetiran yang baru saja ia alami. Ia diperkosa oleh tentara Myanmar di depan anak-anaknya.

Shamila adalah salah satu warga Rohingya yang kini berada di kamp penampungan Reda, di Banglades.

(Baca juga: Tega! Australia Janjikan Beri Rp265 Juta Kepada Pengungsi Rohingya yang Mau Kembali ke Myanmar)

Kisah semacam ini berulang kali terdengar dari mulut para pengungsi Rohingya, yang ada di kamp-kamp penampungan.

Pengamat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun mengaku telah mendapati sejumlah korban perkosaan, pada mereka yang kabur dari kekerasan di Myanmar dalam beberapa pekan terakhir.

Hampir semuanya mengatakan, pelaku adalah orang-orang berseragam yang mereka yakini sebagai anggota militer Myanmar.

Kasus tersebut, menurut para ahli, hampir pasti merupakan puncak gunung es dari perkara serupa yang jumlahnya lebih banyak lagi.

Stigma sosial seputar korban pemerkosaan dan tantangan untuk menemukan tempat berteduh dan makanan, semakin menambah beban kaum perempuan yang menjadi korban. 

Shamila mengaku masih berdarah bahkan saat ia tiba di pengungsian di Banglades. Untuk sampai pengungsian itu, ia harus berjalan kaki selama tiga hari.

“Semua tiga tentara memperkosa saya,” katanya sambil menangis.

Sembari bercerita, ia terus mencengkeram tangan anaknya yang berusia enam tahun yang duduk di sampingnya.