Find Us On Social Media :

Ketika Umat Islam hingga Buddha Ramai-ramai Galang Bantuan untuk Rohingya

By Moh Habib Asyhad, Sabtu, 23 September 2017 | 07:30 WIB

Intisari-Online.com - Banyak yang percaya bahwa apa yang terjadi di Rakhine lebih dari urusan agama.

Ada kepentingan politik, persoalan etnik, perebutan sumber daya alam, dan sejarah panjang di belakang tragedi kemanusiaan itu.

Dilansir dari Kompas.com, Solidaritas Lintas Agama untuk Myanmar (SALAM) meminta seluruh umat beragama berpartisipasi aktif dalam menggalang donasi dan bantuan kemanusiaan bagi warga Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar.

(Baca juga: Tega! Australia Janjikan Beri Rp265 Juta Kepada Pengungsi Rohingya yang Mau Kembali ke Myanmar)

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, salah satu anggota solidaritas, mengatakan, pasca-kekerasan yang terjadi pada akhir Agustus lalu, warga Rohingya membutuhkan bantuan berupa makanan, sarana kesehatan, dan pendidikan.

“Langkah paling bijaksana dan nyata sekaligus dibutuhkan oleh korba saat ini adalah bantuan berupa makanan, sarana kesehatan dan juga sarana pendidikan,” ujar Said saat memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (22/9).

Said menuturkan, peristiwa yang dialami warga Rohingya merupakan tragedi kemanusiaan, bukan konflik antara muslim dan penganut agama Buddha.

Tragedi kemanusiaan di Rakhine, lanjut Said, lebih kompleks dari hanya sekadar isu konflik antar-agama.

Menurut dia, peristiwa yang dialami warga Rohingya dilatarbelakangi oleh konflik kepentingan berupa perebutan sumber daya dan juga persoalan politik.

“Maka yang paling tepat adalah mendudukan tragedi Rohingya sebagai tragedi kemanusiaan," kata Said.

Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja mengungkapkan, sejak peristiwa kekerasan terhadap warga Rohingya terjadi, umat Buddha di Indonesia sudah melakukan penggalangan dana di setiap Wihara.

“Kemarin kami juga melakukan penggalangan dana bersama (ormas) Taruna Merah Putih. Di setiap Wihara kami lakukan lenggalangan dana untuk saudara kita (warga Rohingya) di Myanmar. Titik beratnya adalah kemanusiaan,” kata Suhadi.