Intisari-Online.com—Relasi ayah dan anak tidak selamanya baik-baik saja.
Terkadang terjadi hubungan yang canggung, kurang harmonis, kehilangan figur ayah, bahkan putus hubungan.
Penyebabnya tidak tunggal, banyak faktor yang mempengaruhi hubungan anak dan ayah tidak begitu manis.
Sehingga bagi anak, sulit rasanya untuk menghargai keberadaan ayah dalam hidupnya.
Apalagi jika relasi dengan sang ayah hanya dipenuhi dengan kisah-kisah pahit.
Terlepas apapun masalah dalam relasi itu, apakah mungkin untuk tetap menghargai kehadiran ayah dalam hidup kita? Sejujurnya, mungkin saja.
Laman psychologytoday menyebutkan, walaupun ayah kita tidak hebat, ia tetaplah orang yang berpengaruh dalam kehidupan kita.
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa ketimbang membenci bahkan mengabaikan ayah yang kita anggap tidak baik, alangkah baiknya belajar untuk mensyukuri kehadiran mereka dalam hidup kita.
Konsep ini mungkin terasa sulit untuk diterima, karena hati kita dipenuhi rasa tidak suka pada ayah karena sikap/perilaku/perbuatannya yang mengecewakan kita.
Rasanya tidak mungkin mensyukuri keberadaannya di saat yang sebetulnya kita inginkan adalah perubahan ayah kita.
Kita mungkin dapat mengambil pelajaran dari beberapa cerita berikut:
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR