Hal itu didorong oleh permusuhan bersama dengan Iran dan MBS telah menjadi pemain kunci dalam upaya menjual rencana perdamaian 'kesepakatan abad' Trump untuk Israel dan Palestina kepada pemimpin regional.
Sementara pembunuhan Khashoggi telah dikecam oleh para pemimpin dunia, Netanyahu mengatakan awal bulan ini, "Sangat penting bagi stabilitas kawasan dan dunia bahwa Arab Saudi tetap stabil."
Dua minggu setelah pembunuhan itu, sumber-sumber pemerintah Saudi juga mencatat perubahan nada secara tiba-tiba dalam pernyataan Netanyahu tentang Hamas selama negosiasi dengan Qatar yang bertujuan meredakan blokade di Jalur Gaza.
Netanyahu mengatakan pada sidang kabinetnya pada 14 Oktober, "Kami sangat dekat dengan jenis kegiatan yang berbeda, suatu kegiatan yang akan mencakup pukulan yang sangat kuat. Jika itu masuk akal, Hamas akan berhenti menembak dan menghentikan gangguan kekerasan ini, sekarang."
Demikian pula, Israel dan Qatar baru saja mencapai kesepakatan untuk mengizinkan dana masuk ke wilayah yang diblokade dan membayar gaji pekerja pemerintahan Hamas, ketika serangan pasukan khusus Israel minggu malam gagal terjadi di Khan Younis.
Hamas kemudian meluncurkan ratusan roket ke Israel selatan dan Israel meluncurkan serangan udara di Gaza dengan setidaknya 15 orang Palestina dan satu Israel tewas dalam baku tembak paling serius sejak 2014.
Namun, Middleeasteye tidak dapat secara independen mengkonfirmasi apakah serangan Israel ke Gaza dipengaruhi oleh seruan MBS kepada Netanyahu.
Berbicara pada hari Minggu (11/11) sebelum serangan itu, Netanyahu mengatakan bahwa dia melakukan semua yang dia bisa untuk menghindari perang yang tidak perlu di Gaza.
Menurut sumber-sumber, rekomendasi lain yang diberikan satuan tuga antara lain menunjukkan pada Trump bahwa Saudi tidak bergantung pada aliansinya dengan AS, mereka juga mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengunjungi Riyadh.
Putin diduga telah mengatakan bahwa dia akan berkunjung terlepas dari hasil penyelidikan Khashoggi.
Baca Juga : Upah Buruh Kian Tinggi, Lebih dari 20 Perusahaan Putuskan Hengkang dari Karawang
Source | : | Middle East Eye |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR