Kemudian kerumunan itu melihat bahwa wanita tua itu belum sedikit pun menggigit makanannya. Ia hanya duduk di sana sambil mengamati suaminya makan dan sesekali bergiliran sambil minum.
Sekali lagi pemuda itu mendekat dan memohon agar membelikan mereka sesuatu untuk dimakan. Kali ini wanita itu menjelaskan bahwa mereka biasa berbagi segalanya bersama.
Saat pria tua itu selesai makan dan menyeka wajahnya dengan serbet, pemuda itu tidak tahan lagi. Sekali lagi ia menghampiri meja mereka dan menawarkan untuk membeli makanan.
Setelah ditolak dengan sopan lagi, akhirnya pemuda itu bertanya pada wanita tua itu, “Bu, mengapa tidak makan? Anda mengatakan bahwa Anda berbagi segalanya. Lalu, apa yang Anda tunggu?”
Setelah terdiam beberapa lama, wanita tua itu menjawab, “Giginya.”
Dan beberapa saat kemudian pria tua itu memberikan istrinya gigi palsu mereka--yang sebelumnya ia pakai. Begitulah, mereka terus berbagi bersama dalam segalanya, termasuk dalam urusan gigi palsu.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR