Intisari-online.com - Media sosial memberikan kita akses yang luas untuk berkomunikasi dengan teman maupun orang yang baru.
Memiliki banyak teman merupakan salah satu kunci untuk membangun diri. Sehingga media sosial sebenarnya memberi pengaruh yang baik.
Nah, karena itu saat kita memiliki banyak jaringan pertemanan di media sosial, hal ini juga harusnya membuat kita sadar bahwa kita perlu lebih bijaksana di ranah maya ini.
(Baca juga: Ternyata, Kaesang Dilaporkan ke Polisi Melakukan Ujaran Kebencian oleh Tersangka Kasus Ujaran Kebencian)
Tahukah Anda bahwa sesuatu di media sosial pasti lebih ‘panas’ ketimbang kenyataannya?
Sebab di media sosial seperti facebook dan twitter kita bebas menyampaikan apa pun.
Dan kemungkinan besar teman di dunia maya maupun di dunia nyata bisa melihat atau mendengar postingan kita.
Sering kali, kita bereaksi begitu cepat terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar di media sosial tanpa benar-benar membaca, memikirkan, dan memahami postingan itu secara utuh sehingga informasi itu bisa saja diterima begitu saja tanpa mengetahui apa maksud postingan itu.
Berbeda jika kita berkomunikasi di dunia nyata, kita bisa memilah dan mengerti maksud dari informasi yang orang lain berikan pada kita dengan pikiran yang jernih.
Nah logikanya, kita tidak akan berteriak atau menyakiti perasaan orang lain langsung di hadapannya seperti yang kita lakukan di media sosial, kan?
Lalu mengapa kita melakukannya di dunia maya?
Teori yang bisa menjelaskannya adalah bahwa yang membuat kita begitu mudah mengomel dan marah-marah di media sosial adalah karena kita membiarkan emosi yang mengambil alih ketimbang pikiran jernih.
Perkataan kasar dan amarah di dunia maya sebenarnya tidak akan membuat kita merasa lebih baik.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR