Namun jika gen dalam tubuh memproduksi lebih sedikit enzim penghasil kafein, maka lebih banyak zat kimia yang bersirkulasi dalam tubuh lebih lama dan artinya dapat memberi efek lebih bagi tubuh.
Seperangkat gen yang benar-benar berbeda terlibat dalam bagaimana kafein memengaruhi aktivitas otak dan pusat penghargaan, serta memberi efek samping lain seperti gelisah, insomnia, dan sakit perut.
Adenosine adalah salah satu penyebab di balik rasa kantuk di pagi hari dan setelah makan siang, dapat memperlambat aktivitas saraf dan menghalangi pelepasan banyak zat baik di otak, termasuk dopamine.
Baca Juga : Karena Katanya Bermanfaat Buat Kesehatan, Apakah Gurah Itu Perlu?
Namun, saat kafein bersirkulasi di dalam aliran darah, itu dapat mengambil tempat adenosine di reseptor otak dan tempat lain di tubuh, efeknya kesadaran kita meningkat.
Ekspresi reseptor adenosine diregulasi oleh gen yang dikenal sebagai ADORA2A, dan banyak penelitian menunjukkan variasi gen ini memengaruhi reaksi tubuh terhadap kafein.
Itu bisa menjadi salah satu alasan beberapa orang mengalami insomnia bahkan setelah seteguk di awal hari.
Dalam studi tahun 2008, menenggak 150 miligram kafein per hari dapat menimbulkan kegelisahan bagi sebagian orang.
Baca Juga : Mengapa Minum Kopi Membuat Kita Sering Kali Buang Air Besar?
Studi lain melibatkan variasi reseptor adenosin dengan gangguan panik pada beberapa orang. Menjadi masuk akal bagi beberapa orang menghindari kopi karena efek samping negatifnya.
Hal ini seperti laporan sebuah studi yang terbit di Pharmacological Reviews, April lalu.
"Asupan kafein sangat bervariasi tergantung individunya," tulis Astrid Nehlig, ahli kafein dari French Institute of Health and Medical Research yang menulis laporan tersebut
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Minum Kopi Berbeda Tiap Orang, Begini Penjelasannya")
Source | : | kompas |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR