Semuanya berkaitan dengan bagaimana tubuh bereaksi terhadap kafein.
Saat metabolisme tubuh bekerja mengolah kafein di dalam tubuh, ada dua gen yang membantu menangani tugas tersebut.
CYP1A2, gen penghasil enzim hati yang memetabolisme sekitar 95 persen dari semua kafein yang dicerna.
Baca Juga : Radiasi Ponsel Terbukti Picu Kanker pada Tikus, Bagaimana dengan Manusia?
AHR, mengontrol seberapa banyak enzim yang dihasilkan tubuh.
Kedua gen itu kemudian mengontrol seberapa banyak dan seberapa lama kafein bersirkulasi dalam aliran darah.
"Seseorang yang memiliki varian genetik yang mengarah pada penurunan metabolisme kafein, hanya mampu mengonsumsi sedikit kopi dibanding mereka yang memiliki varian genetik yang mengarah ke peningkatan metabolisme kafein," imbuh Cornelis.
Dengan kata lain, jika proses metabolisme seseorang cepat - atau seorang perokok yang meningkatkan metabolisme - kafein tidak akan memengaruhi pusat stimulus otak, sehingga mereka masih bisa meminum lebih dari secangkir kopi.
Baca Juga : Konsumsi Bawang Putih Mentah Saat Perut Kosong, Manfaat Maksimal Berikut Akan Didapatkan Tubuh
Source | : | kompas |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR