Sedangkan pesawat tempur yang berangkat dari Yorktown menyergap Soryu. Sementara pesawat pembom torpedo VT-3 menyerbu Hiryu.
Torpedo yang ditembakkan pesawat-pesawat AS kebanyakan tak mengenai sasaran.
Namun, pesawat-pesawat pembomnya bekerja lebih baik. Hasilnya, Akagi, Soryu, dan Kaga mengalami kerusakan parah dan memilih kabur dari gelanggang pertempuran.
Yorktown sendiri setelah terkena bom lagi-lagi mengalami kerusakan parah. Tapi kapal perang AS lainnya, Hamman, mengalami nasib lebih buruk dan berhasil ditenggelamkan Jepang.
Sebaliknya, Hiryu yang sempat kabur akhirnya berhasil ditenggelamkan oleh Enterprise dan Hornet. Memasuki hari kedua pertempuran, kerugian besar yang dialami tampak jelas pada pihak Jepang karena kapal-kapalnya satu persatu tenggelam.
Admiral Yamamoto yang tidak mengira akan mengalami kekalahan betul-betul kaget mengingat kerugian besar Jepang di Midway terjadi ketika perang melawan Sekutu baru berlangsung 6 bulan.
Padahal Yamamoto pernah sesumbar, ia berani melawan AS dan menang, asalkan pada 6 bulan pertama Jepang lebih unggul. Hasil dari pertempuran Midway yang sangat bersejarah dan merupakan perang laut terbesar di dunia itu memang makin terang benderang.
AS yang semula ragu langsung berubah optimis karena pertempuran Midway telah menjadi titik balik, turning point.
Posisi AS berubah dari pihak yang diserang ke pihak penyerang. Sejarah kemudian se membuktikan,serbuan balasan AS ternyata sekaligus menggulung Jepang hingga ke daratan Tokyo.
(Baca juga: Model Playboy: Operasi Payudara Telah Menghancurkan Hidupku)
Kapitulasi pertempuran Midway jika dilihat dari jumlah angka kerugian memang sangat menyolok dan menunjukkan armada laut Jepang benar-benar berhasil dikalahkan.
Sebanyak 4 carrier dan 1 penjelajah Jepang tenggelam serta 3057 pelautnya tewas. Sedangkan di pihak AS, 1 carrier dan 1 destroyer tenggelam. Jumlah pelaut AS yang tewas bahkan jauh lebih sedikit, ‘’hanya’’ 307 tewas.
Hilangnya 4 carrier Jepang mengakibatkan daya gempur angkatan lautnya praktis ompong dan perlu waktu bertahun-tahun untuk memproduksi kapal jenis carrier.
Sebaliknya AS dengan cepat mampu membangun kapal-kapal perangnya dan tak lama kemudian kapal-kapal perang AS itu mampu membuat kekuatan Jepang di Pasifik kocar-kacir dan akhirnya berhasil dikalahkan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR