Bertindak pada reseptor otak yang sama seperti morfin dan obat-obatan sejenis, kratom dipuji oleh beberapa orang sebagai solusi terhadap kecanduan narkoba,
Tetapi kratom justru diejek oleh Food and Drug Administration AS sebagai obat psikoaktif yang berpotensi berbahaya.
Sang ibu membantah menggunakan zat apa pun selama kehamilannya - legal atau tidak - tetapi suaminya mengatakan kepada dokter bahwa dia minum teh kratom setiap hari untuk mengobati gejala putus obat dan membantu tidurnya.
Baca Juga : Sebelum Dihukum Mati Pengedar Narkoba Asal Malaysia Ini Ingin Fotonya Disebar, Tujuannya Sungguh Mulia
"Saya khawatir bahwa perempuan yang membuat komitmen tulus untuk mengatasi ketergantungan mereka dapat mengembangkan rasa aman yang salah dengan menggunakan zat yang diiklankan sebagai alternatif narkoba," kata Dr Whitney Eldridge, ahli neonatologi untuk BayCare Health System di Florida.
Sang ibu mungkin memiliki niat baik, tetapi karena tes tidak menunjukkan obat lain dalam dirinya atau bayi, dokternya mengatakan kratom mungkin menjadi satu-satunya penyebab kondisi putranya, yang dikenal secara klinis sebagai neonatal abstinence syndrome (NAS).
NAS adalah sebuah istilah untuk sekelompok masalah bayi yang disebabkan oleh pengaruh penggunaan narkoba yang digunakan si ibu bayi
Pada hari kedelapan hidupnya, setelah dia ‘dibersihkan’ dari opioid dan diamati tanpa obat apa pun, bocah itu dipulangkan ke orang tuanya.
Baca Juga : Torpedo Dinyatakan Bebas Narkoba: Begini Reaksi Tubuh Saat Minum Minuman Bernergi Sejak 10 Menit Pertama
Source | : | CNN.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR