Ada pula yang membawakan kue, cake, atau bunga. Rekan-rekan yang sudah beristri sering membawa pulang bunga itu untuk istrinya.
Setiap hari ratusan surat harum tiba di Forum, tempat berlatih kami di Los Angeles. Tidak hanya itu, banyak pula yang lebih terang-terangan dengan mengirimkan foto diri tanpa busana, bahkan kaset video dan pakaian dalam!
Tapi saya tak pernah berani mengundang wanita ke kamar. Apalagi yang belum saya kenal, meski godaan banyak sekali. Bagaimana tidak ngeri.
Suatu kali seorang kawan yang bertemu penggemar di lobi, langsung mengajaknya tidur di kamar hotel. Ketika bangun esok paginya, tak cuma dompetnya menguap, celananya pun turut lenyap.
Baca Juga : Bocah Yatim Piatu Dikucilkan karena Idap HIV: Mengingat Cara 'Nekat' Putri Diana Hapus Stigma Terhadap ODHA
Rupanya si wanita menganggap kedua benda itu suvenir berharga. Jadilah kawan saya kalang-kabut mencari pinjaman celana training untuk naik bus ke bandara.
Ada lagi 2 rekan saya yang berkencan dengan 2 wanita cantik, yang ternyata ... pria, ada pula yang kena rampok. Tingkah-laku sesama pemain pun kadangkala tak disangka.
Seperti ketika suatu malam saya dikejutkan oleh isak tangis wanita di gang. Saya segera membuka pintu kamar saya, bersamaan seorang rekan yang rupanya juga mendengar. Di depan mata kami seorang wanita muda berurai air mata ... tanpa seutas benang pun di tubuhnya.
Ia seorang pelacur yang disewa salah seorang rekan. Ketika mereka bertengkar, rekan kami itu mengusirnya keluar kamar tanpa membayar. Kini ia minta tolong, bersediakah kami mengantarkannya ke mobil mucikarinya dan menceritakan apa yang terjadi?
Baca Juga : Kisah Pilu Anak dengan HIV Positif: Ibunya Meninggal, Ayahnya Pergi dan Keluarga Besarnya Menolak Merawatnya
Wah, kami berpandangan. Itu cara yang baik untuk bunuh diri! Pas saat itu seperangkat pakaian wanita beterbangan dari salah satu pintu kamar. Kami menghibur wanita itu, tapi sama sekali tidak mengantarkannya ke bawah.
Saya tidak pernah membeli seks dan sepengetahuan saya kejadian di atas itu amat langka. Saya sendiri tidak pernah bermain cinta bila pertandingan belum usai, atau bila keesokan harinya masih harus bertanding lagi.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR