Intisari-Online.com - Setelah menemukan jati diri, kita baru bisa menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitar kita, dengan masyarakat, dengan dunia.
Bila belum menemukan "diri", apa pula yang hendak kita selaraskan dengan pihak-pihak di luar diri?
Kama Sutra menerima seks sebagai anak tangga pertama untuk menemukan jati diri.
Seks sebagai bagian dari kama, hasrat, nafsu, keinginan, bukanlah urusan di atas ranjang belaka.
Energi seks pula yang kita gunakan dalam keseharian untuk keperluan apa saja.
Sebab itu, energi ini perlu diolah, diperlembut, disesuaikan dengan profesi, tugas serta kewajiban
kita dalam hidup sehari-hari.
Bila tidak, kita akan bernafsu untuk memperoleh jabatan dan menghalalkan segala cara untuk memperolehnya.
Kita akan bernafsu untuk menjadi nomor satu dengan cara apa pun, termasuk mencelakakan pesaing kita.
Ini yang terjadi selama ini, sebab kita lupa mengolah energi yang ada di dalam diri.
(Baca juga: Penulis Buku Kama Sutra: Urusi Dulu Sesuatu yang Paling Dasar di Dalam Dirimu, yaitu Seks!)
Kita lupa memperlembut energi itu.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR