Ada juga kasus kaki datar fleksibel yang muncul tiba-tiba.
Misalnya seseorang mengalami kaki datar ketika ia sudah berusia tua. Padahal di masa muda ia tidak mengalami kaki datar itu.
Maka kemungkinan ia mengalami penyakit degeneratif tendon tibialis posterior.
Penderita mengalami nyeri dan kaku di bagian kaki. Bahkan dapat terjadi pengapuran pada sendi kaki belakang.
Bila kaki datar fleksibel mengalami keluhan/nyeri yang berat, maka dokter dapat memberi resep untuk pembuatan insole yang dapat menopang kaki pasien.
Memang sebaiknya insole digunakan agar kaki datar fleksibel tidak berubah menjadi kaki datar rigid.
Walau perubahan kaki datar fleksibel ke kaki datar rigid membutuhkan waktu puluhan tahun, tetap saja harus diantisipasi.
Pada beberapa kasus kaki datar yang menimbulkan rasa sakit, pembedahan dapat dilakukan.
Tujuannya untuk mengurasi rasa sakit dan kaki dapat berfungsi dengan lebih baik.
Bukan untuk membuat lengkungan di kaki.
Tapi tidak tertutup kemungkinan lengkungan baru bisa terbentuk pascaoperasi.
Pemilik kaki datar sebaiknya menghindari aktivitas yang memberatkan bagi kaki.
Selain itu berat badan juga perlu diperhatikan, karena jika berat badan terlalu berlebih, maka tekanan pada kaki juga bertambah.
Kaki yang berbeban berat tidak baik bagi kondisi kaki datar.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR