Intisari-Online.com - Sebagian besar orang masih memandang kecantikan identik dengan kulit mulus dan seputih salju.
Perempuan berkulit hitam nan kelam sangat sulit untuk menjadi sebuah ikon kecantikan, apalagi menembus model papan atas dunia. Namun hal itu tidak terjadi pada Khoudia Diop, model asal Senegal yang kini punya paspor Prancis.
Meski kulitnya sekelam arang, dia tetap bisa melejit ke dunia modeling papan atas.
(Baca juga: Ditawari Uang Ratusan Juta untuk Putihkan Kulit, Model Berkulit Hitam Ini Beri Jawaban Mengagumkan)
Khoudia memang unik. Kulitnya memang sangat gelap, bahkan untuk ukuran ras Afrika.
Tak heran jika dia melewati masa kecilnya dengan menyedihkan. Setiap bersosialisasi dengan rekan-rekan sebayanya atau saat bersekolah, hujan ejekan selalu menghampiri.
Mulai disebut sebagai putri malam, iDark, hingga yang bikin emosi terbakar, ibu para binatang.
Meski sangat hitam, kulit Khoudia justru punya keunikan tersendiri. Sejak lahir, kulitnya yang hitam terlihat berkilat-kilat seperti ditaburi bedak perak.
Menurut Oddity Central, kulitnya ini ternyata kaya akan pigmentasi tertentu. Khoudia disebut memiliki kulit melanin. Sementara melanin sendiri adalah protein yang berperan menentukan warna kulit seseorang.
Warna kulit yang lebih gelap mempunyai melanin yang lebih banyak pada lapisan epidermis dibandingkan kulit yang berwarna terang. Melanin yang terkena sinar UV akan menimbulkan noda gelap pada kulit.
"Para pengganggu itu datang dari mana saja. Mereka pikir, saya akan merasa rendah diri dengan kulit melanin ini. Namun saya justru berpikir sebaliknya. Saya akan membuktikan jika warna kulit saya ini akan mengantarkan saya menjadi model yang sukses," ucap Khoudia.
Rasa percaya diri dan tak pernah mengeluhkan fisik pemberian Tuhan membuat Khoudia berjuang pantang menyerah dalam meretas karier impiannya.
Dan Tuhan pun bekerja dengan caranya yang maha ajaib. Khoudia yang semasa kecil dihina dina laiknya binatang, kini kariernya sangat mencorong.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR