Intisari-Online.com – Meniran (Phyllanthus niruri L. atau Phyllanthus urinaria L.) merupakan tumbuhan terna semusim, tinggi 30-50 cm.
Susunan daun bersirip genap, satu tangkai terdiri dari daun majemuk, ukuran kecil, berbentuk lonjong.
Bunganya hijau muda. Buahnya kotak, bulat pipih, licin, bergaris tengah 2-2,5 mm. Bijinya kecil, keras, bentuk ginjal, berwarna cokelat.
Bagian tanaman yang digunakan adalah herba segar atau telah kering angin. Simplisia sudah kering dapat disimpan lama, dikenal dengan phylanthu herba.
(Baca juga: Jamblang, Si Ungu yang Kandungan Antioksidannya Tinggi dan Cocok untuk Penderita Kencing Manis)
Meniran mengandung filantin, hipofilantin, zat tanin, mineral (kalium), dan damar. Kalium dan filantin berkhasiat menghancurkan batu dan melancarkan air seni (diuretik).
Filantin dan hipofilantin berkhasiat hepatoprotektor, melindungi sel hati dari zat toksik.
Tanaman meniran diketahui mampu mendongkrak daya tahan tubuh. Beberapa efek farmakologis meniran yaitu sebagai antiradang, pereda demam (antipiretik), peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh haid, menerangkan penglihatan, dan penambah nafsu makan.
Namun, kaum pria dianjurkan tidak mengonsumsinya terlalu banyak, karena dapat menyebabkan impotensi.
Kegunaan dan penggunaannya
• Maag: Rebus 5 tumbuhan meniran (akar, batang, dan daun) dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minum 3x sehari.
• Melancarkan air seni: 50 g tumbuhan meniran (akar, batang, dan daun) dicuci bersih, direbus dengan 2 gelas air sampai tinggal setengahnya. Diminum 3x sehari.
• Batu ginjal: Rebus 5 tumbuhan meniran (akar, batang, dan daun) dan 15 helai daun kumis kucing dengan 2 gelas air sampai tinggal setengahnya. Ramuan diminum 3x sehari.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR