Intisari-Online.com - Berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu tak membuat semangat pemuda berusia 23 tahun ini surut.
Tinggalkan tanah kelahirannya di Enrekang Sulawesi Selatan, Jusman, begitu namanya disebut, merantau ke Tondano Sulawesi Utara untuk menempuh studi S1 di Universitas Negeri Manado (Unima).
Siapa sangka, sarjana peraih predikat 'Cum Laude' yang ia peroleh hanya dalam waktu 3 tahun tersebut ternyata adalah seorang loper koran.
Jusman, jualan koran demi membiayai kuliah hingga tugas skripsinya.
Dalam sebuah wawancara bersama jurnalis Tribun Manado, Jusman menceritakan suka dukanya berjuang meraih impiannya menjadi seorang sarjana.
(Baca juga: Brilian! Serahkan Album Rap Sebagai Tesisnya, Mahasiswa Harvard Ini Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude)
Ia berasal dari keluarga petani yang sangat berkekurangan.
Jusman kuliah dalam segala keterbatasan.
Alih-alih tinggal di sebuah kamar kos sewaan, Jusman dan sejumlah mahasiswa perantauan lainnya memilih tinggal di sebuah ruangan yang ada di kawasan Kampus Unima, tanpa perlu membayar pakai uang, tapi pakai tenaga mereka untuk ikut bantu membersihkan lingkungan sekitar kampus.
Hal ini dilakukan Jusman untuk menghemat biaya hidupnya.
Keterbatasan keluarga yang kesulitan mengirim biaya untuknya kuliah dan menjalani hidup di Tondano membuat Jusman berusaha hidup secukupnya.
(Baca juga: Susi Sianturi Lulus S-2 di IPB dengan Predikat Cum Laude Meski Kuliah Sambil Jual Pisang Goreng)
Baginya, kuliah lebih penting, makan urusan belakangan.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR