Intisari-Online.com - Menteri Kominfo Rudiantara menegaskan, bahwa tahun ini akan ada unicorn baru setelah Go-Jek.
Hal tersebut sejalan dengan target pemerintah yang menginginkan ada 1 unicorn baru yang lahir setiap tahunnya.
Sayangnya, Rudiantara tidak mau memberikan informasi lebih lanjut tentang perusahaan startup yang mencapai valuasi di atas US$1 miliar (Rp13,3 triliun) ini.
Yang terang, kata dia, perusahaan tersebut memiliki ribuan pegawai yang bekerja di dalamnya.
"Nanti lah, tunggu menjadi akhir tahun. Saat ini kita sudah punya 1 unicorn, yaitu Go-Jek. Pokoknya dipastikan tahun ini sudah ada unicorn kedua, mereka sudah bicara," terang Rudiantara di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (14/8).
(Baca juga: Ini Cara Mudah Bandingkan Tarif Go-Jek, Grab, dan Uber Tanpa Harus Buka Ketiga Aplikasinya)
Unicorn sendiri merupakan istilah yang disematkan untuk usaha rintisan yang berbasis digital (startup) dengan nilai valuasi bisnisnya lebih dari US$1 miliar.
Go-Jek sendiri memiliki total valuasi senilai US$1,3 miliar setelah mendapat suntikan dana sebesar US$550 juta (Rp7,3 triliun) pada Agustus 2016.
Kemudiam yang terbaru, TechCrunch mebyebutkan bahwa Go-Jek kembali mendapatkan suntikan dana segar sebesar US$1,3 miliar dari raksasa teknologi asal China, Tencent.
Dengan tambahan dana segar tersebut, nilai valuasi Gojek saat ini menuju angka US$3 miliar (Rp40 triliun).
(Tantyo Prasetya)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul “Setelah Gojek, ada unicorn baru tahun ini”.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR