Dari data RSCM diketahui bahwa terdapat 10 kasus kanker ovarium setiap bulan. Dikatakan juga, sekitar 70% dari kasus kanker itu diketahui ketika telah menyebar {Kompas, 2 Agustus 2000).
Seorang ahli lain, dr. Samsuridjal, menerangkan bahwa di kalangan pria, umumnya pada usia 45 tahun, terjadi pembesaran prostat secara perlahan-lahan.
Dalam literatur tentang gangguan pembesaran prostat disebutkan adanya dua kemungkinan, yaitu pembesaran sel (hipertropi) dan peningkatan jumlah sel (hiperplasia).
Salah satu dari keduanya dapat berkembang menjadi kanker prostat {Kompas 26 Desember 1999 dan Senior 07/19 Agustus 1999).
Kita semua mengetahui bahwa obat kanker adalah untuk mengobati penderita kanker. Bukan untuk orang sehat.
(Baca juga: Ingin Sperma Kuat dan Tetap Terjaga, Ya Banyak-banyak Makan Mangga Solusinya)
Curcuma mangga bukanlah obat, tetapi bahan alami yang berkhasiat untuk menghambat laju pengembangbiakan sel kanker, sekaligus bermanfaat untuk mencegah kerusakan gen – salah satu penyebab timbulnya kanker.
Sifat dari kandungan Curcuma mangga, yaitu R.I.P., adalah menghambat laju pengembangbiakan sel kanker.
Sehingga efek terapinya bersifat tidak langsung, yaitu menunggu matinya sel kanker itu sendiri.
Kesimpulannya, efek terapi dengan bahan alamiah ini memerlukan waktu yang relatif panjang. Hasil kemajuan penderita juga relatif pelan, yang berarti memerlukan kesabaran.
Namun kenyataan yang mendukung, yaitu bahwa Curcuma mangga adalah bahan alami, sehingga aman bagi penderita. (Jekti Widodo)
Takaran untuk mengkonsumsi curcuma mangga
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi November 2000)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR