Orang juga mengatakan, Sukarno suka melihat perempuan cantik dengan sudut matanya. "Itu enggak benar. Sukarno suka memandangi perempuan cantik dengan seluruh bola matanya ...ini bukanlah suatu kejahatan... bukan suatu dosa atau tidak sopan kalau seseorang mengagumi perempuan cantik.
Dan aku tidak malu berbuat begitu, karena dengan melakukan itu pada hakekatnya aku memuji Tuhan dan memuji apa yang telah diciptakan-Nya.
Aku hanya seorang pencinta kecantikan yang luar biasa. Aku mengumpulkan benda-benda perunggu karya seni dari Budapest, seni pualam dari Italia, lukisan dari segala penjuru...," ungkap BK.
Apakah seorang BK memang ditadirkan sebagai pencinta kecantikan yang luar biasa, entahlah.
Yang jelas, saat beranjak menjadi ABG (anak baru gede) berumur 14 tahun, BK sempat mabuk kepayang pada seorang gadis Belanda bernama Rika Meelhuysen, teman sekolahnya di Europeesche Lagere School #MariBaca
"Rika adalah gadis pertama yang kucium ... aku sangat gugup waktu itu ... Tapi, aduh, aku mencintai gadis itu mati-matian....
Aku membawakan buku-bukunya, aku dengan sengaja berjalan melalui rumahnya, karena mengharapkan sekilas pandang dari dia...
Cintaku ini kusimpan dalam kalbuku. Aku... takut ketahuan oleh orang tuaku. Aku yakin, bapak akan sangat marah kepadaku sekiranya ia mendengarku bergaul dengan anak gadis kulit putih."
Pada suatu sore BK berjalan-jalan naik sepeda dengan Rika. Ketika membelok di ujung jalan gang, mereka menabrak ayah BK.
(Baca juga: Misteri Janda Perawan Bung Karno)
BK menggigil ketakutan.... Sejam kemudian BK menyusup masuk rumah dalam keadaan masih terguncang. Ayahnyasegera mendekati dia dan berkata,
"Nak, jangan kau takut tentang perasaanku terhadap teman perempuanmu itu. Itu baik sekali. Pendeknya, hanya dengan jalan itu engkau dapat memperbaiki bahasa Belandamu!" (HK)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2001)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR