Ia juga pernah merasa ragu untuk memulai usaha, karena takut pandangan negatif dari rekan-rekan sejawat yang menilai "jadi mahasiswa kok dagang".
"Dulu modal awal usaha itu Rp250.000. Saya memilih bisnis hijab karena modal awalnya tidak terlalu besar, dan produk hijab banyak digunakan oleh wanita maupun mahasiswa di kampus dan itu menjadi peluang usaha buat saya," papar Intan.
Pada tahap awal Intan menjalankan usahanya belum mampu memproduksi hijab secara mandiri karena keterbatasan modal dan kendala lainnya.
Hingga akhirnya, ia mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Program Wirausaha Pemula (WP) Kementerian Koperasi dan UKM.
(Baca juga: Bob Sadino: Bisnis Itu Dilaksanakan Bukan Didiskusikan!)
"Dapat informasi dari kakak bahwa Kementerian Koperasi dan UKM buka program wirausaha pemula pada tahun 2014 kemudian saya kirim proposal dan terpilih mendapatkan biaya Rp14 juta," ujar Intan.
Intan pun mendapatkan dana segar untuk mengembangkan usahanya. Dia kemudian melabeli usahanya dengan merek "Agniya" dan melakukan produksi secara mandiri.
"Saya menjalankan usaha dengan apa yang saya suka artinya tantangannya capeknya, lelahnya dan saya happy aja. Kalau lagi suntuk, lagi jenuh, kebahagiaan saya adalah produksi (hijab)," jelasnya.
Kini Intan mampu memproduksi hijab 2.000 pcs hijab dalam satu bulan produksi dengan menggunakan konveksi dan penjahit sendiri.
Dara kelahiran Jakarta, 13 Mei 1993 ini tak menjelaskan saat ini berapa perkerja atau penjahit yang bekerja sama dengan Agniya.
"Dari awal pembelinya hanya teman-teman kuliah atau teman-teman dekat saja, paling satu bulan lakunya 12 pcs, kemudian naik 17 pcs dan naik lagi menjadi 20 pcs dan sampai sekarang naik sampai ribuan per bulan, Lebaran kemarin bisa sampai 5.000 pcs dan keuntungan Rp48 juta," kata Intan.
Menurunt Intan, peningkatan penjualan disebabkan oleh strategi yang dirinya terapkan dengan pemasaran online dan menggandeng reseller di berbagai kota, antara lain di Cilegon, Rangkasbitung, Serang, Serpong, Bogor, Bekasi, bahkan di Pontianak.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR