Perawatannya mudah dan tidak memerlukan banyak air. Setelah masa tanam satu bulan, bunga akan tumbuh.
Seperti halnya kerabat pepino, yaitu tomat atau terong, musuh utama tanaman ini adalah kumbang, kutu daun, lalat putih, tungau laba-laba, dan belalang pemakan daun.
Bibitnya tidak toleran terhadap gulma.Untuk memulai budidaya pepino, bibit difermentasi dulu satu minggu.
Kemudian bibit ditanam dalam lubang yang diberi pupuk kandang dengan jarak 1 meter x 50 cm. Bibit juga harus disiram sekitar 10 – 12 hari sekali, bergantung kondisi.
Jika sudah subur tidak perlu ditambah pupuk. Dalam waktu tiga sampai empat bulan setelah tanam, panen pertama sudah dapat dilakukan.
Buah yang sudah matang akan berwarna keemasan dan beraroma harum seperti melon.
Pada panenan tahap pertama, buah yang dihasilkan termasuk kualitas terbaik, dengan bobot mencapai 300 g/buah.
Lalu pada panenan ke-2 hingga ke-5, buah yang dihasilkan semakin banyak, sedikitnya 20 buah/pohon.
Bisa saja sih perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji buah pepino dengan cara menyemai bijinya.
Namun, panenan baru bisa dilakukan setelah mencapai umur 6 – 8 bulan setelah tanam.
Karena buah pepino ini lebih dimanfaatkan sebagai pengobatan, maka pemupukan lebih diutamakan dengan menggunakan pupuk organik, agar khasiatnya tetap terjaga.
Setiap pohon dapat terus-menerus berbuah sepanjang tahun. Jumlah buah yang dihasilkan setiap pohonnya mencapai lima hingga 10 kilogram.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR