Intisari-Online.com – Namanya Gado-gado Bon Bin, kependekan dari kebon binatang. Tapi kalau Anda berkunjung ke warung gado-gado di kawasan Cikini ini, Anda tak bakalan ketemu kebun binatang.
Mengapa dinamai Bon Bin?
Dulu daerah Cikini dikenal sebagai tempat rekreasi. Tahun 1864, di sini dibangun Planten en Dierentuin, kebun binatang pertama di Jakarta.
Tahun 1946, lokasi taman wisata ini berganti nama menjadi Kebun Binatang Cikini.
Seiring dengan pesatnya pembangunan kota, sekitar tahun 1960, kebun binatang dipindahkan ke pinggiran Jakarta, yakni di daerah Ragunan, Pasar Minggu.
(Baca juga: Gado-gado Bu Hadi, Bumbu Kacangnya Lembut)
Meski saat ini tidak ada lagi kebun binatang di wilayah Cikini, banyak orang masih saja datang ke “Bon Bin” di Jln. Cikini IV no. 5.
Bukan untuk rekreasi melihat satwa, tapi untuk bernostalgia menikmati sepiring gado-gado spesial buatan Ny. Lanny Wijaya yang sudah melegenda sejak 1960.
Bangunan warung legendaris ini masih sederhana, tak banyak berubah. Bedanya, dulu dindingnya dari bilik bambu.
Sekarang sudah ditembok dan dibangun permanen. Di samping kiri pintu masuk, tampak rak kayu dengan dinding kaca tempat meracik gado-gado.
Dari sini terlihat bebreapa stoples berisi bahan-bahan untuk gado-gado dan sayuran untuk asinan yang direndam air cuka.
(Baca juga: Sensasi Nasi Goreng Gado-gado)
Ada sawi asin, kol, lokio, taoge. Sebelum mencari tempat duduk, Anda bisa langsung memesan gado-gado di sini.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR