Beberapa pengguna media sosial mengkritik otoritas Iran karena tidak menggunakan foto terbaru Mirzakhani yang tidak menggunakan kerudung atau penutup kepala.
Media resmi Iran menggunakan foto-foto lama mendiang yang memperlihatkan Mirzakhani menggunakan penutup kepala.
Pimpinan Universitas Stanford, Marc Tessier-Lavigne menggambarkan Mirzakhani sebagai “ahli matematika yang jenius dan juga rendah hati yang bersedia menerima penghargaan hanya dengan harapan dapat mendorong orang lain untuk mengikuti jalannya.”
“Maryam pergi terlalu cepat tapi dampaknya akan terus berlanjut bagi ribuan perempuan yang terinspirasi dirinya dalam mendalami matematika dan sains,” katanya.
Siapa Maryam Mirzakhani?
Lahir pada 1977, Profesor Mirzakhani dibesarkan di Iran setelah revolusi. Dia telah meraih dua medali emas di Olimpiade Matematika Internasional ketika masih remaja.
Dia meraih gelar Doktor di Universitas Harvard pada 2004, dan kemudian bekerja di Universitas Princeton sebelum mendapatkan jabatan profesor di Universitas Stanford pada 2008.
Raihannya atas Fields Medal pada tiga tahun lalu, mengakhiri penantian panjang kaum perempuan untuk mendapatkan penghargaan tersebut, yang pertama kali diberikan pada 1936.
(Baca juga: Yuk, Berkenalan Dengan Sajad Gharibi, Pemuda Asal Iran yang Dijuluki Hulk di Dunia Nyata)
Mirzakhani juga orang Iran pertama yang menerima penghargaan tersebut.
Fields Medal dianggap seperti Hadiah Nobel bagi matematika, yang dianugerahkan oleh sebuah komite dari Persatuan Ahli Matematika Internasional (IMU).
Penghargaan yang disertai hadiah uang tunai 15 ribu dolar Kanada atau sekitar Rp160 juta ini dipelopori oleh ahli matematika asal Kanada, John Fields.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR