Intisari-Online.com – Lembang sangat ideal dijadikan tujuan wisata jajan. Daerah berhawa sejuk dengan pemandangan alam nan molek ini memiliki banyak tempat makan enak.
Jaraknya pun tak jauh dari Kota Bandung. Hanya 30 menit berkendara dengan mobil.
Begitu jalanan sudah mulai menanjak ke arah Lembang, persisnya di Kampung Batu Reok, wisata jajan pun dimulai.
Di daerah ini terdapat barisan warung sate kelinci. Ini termasuk jajanan paling populer ala Lembang. Beberapa yang terkenal misalnya warung sate kelinci Pak Sapri, Pak Ruslin, dan Pak Wan.
Biasanya, sate kelinci memakai daging kelinci yang sudah berusia 5 – 6 bulan. Disajikan bersama sambal kacang atau sambal kecap dengan irisan bawang merah, tomat, dan cabai rawit.
(Baca juga: Cari Oleh-oleh Khas Bandung? Keripik Oncom Jangan Sampai Dilupakan!)
Sate kelinci ini digemari banyak orang karena rasanya yang lezat dengan tekstur daging khas. Mirip daging ayam namun agak liat sedikit. Konon, daging kelinci juga berkhasiat sebagai obat asma dan alergi.
Di warung sate kelinci, Anda juga bisa memesan hidangan lain. Ada steak kelinci, kelinci asam manis, kelinci goreng, bahkan ada juga sup kelinci.
Petik stroberi
Wisata lain yang tak boleh terlupa adalah berkunjung ke kebun stroberi. Di sini, pengunjung akan mendapat pengalaman menarik karena diperbolehkan memetik sendiri buah stroberi.
Salah satu kebun stroberi yang paling ramai adalah Rumah Strawberry. Aneka minuman dan penganan dari stroberi hingga makanan berat sebangsa nasi timbel komplet dapat Anda nikmati disini.
(Baca juga: Sedang Mudik ke Bandung? Jangan Lupa Bawa Oleh-oleh Bagelen yang Renyah Luar Dalem)
Tidak hanya stroberi, di sini Anda juga bisa mendapatkan arbei (berwarna ungu gelap, rasanya sangat manis) dan rasberi (berwarna merah terang, harum, rasanya asam manis).
Buah-buah ini dijajakan di depan pintu gerbang Rumah Strawberry. Bisa Anda jadikan sebagai oleh-oleh.
Masih di sekitaran kebun stroberi, ada tempat istirahat sederhana yang menjual berbagai penganan dan tahu yakni Tahu Barokah.
Seperti halnya penjual tahu kuning yang lebih dulu terkenal (Tahu Tauhid), Tahu Barokah juga menjual tahu goreng dan tahu kuning mentah. Rasanya gurih lembut.
Warna kuningnya pun alami, dibuat dengan cara tahu direbus di dalam air kunyit. Cicipi juga susu kedelai hangat atau dingin. Hmmm... enak!
(Baca juga: Masih Berlibur Lebaran di Bandung? Sempatkan Singgah ke Kampung Adat Cikondang)
Kalau kantong lagi tebal, bolehlah datang ke kafe-kafe keren di Lembang. Kafe-kafe ini memberikan nuansa bersantap yang mengesankan. Sajian yang berkelas, interior bangunan yang ditata apik dan ... tentu saja, panorama alam yang permai, menjadi nilai plus kafe-kafe ini. Misalnya, The Peak, Kafe Bunga, atua Citrus Cafe.
Yang hangat-hangat
Mencari yang hangat-hangat di antara hawa dingin Lembang? Di sini ada uli bakar. Penjualnya mudah ditemukan di sepanjang jalan raya Lembang. Salah satunya ialah angkringan uli bakar milik Pak Entis (50 tahun) yang mangkal di seberang Rumah Makan Ayam Goreng Brebes I.
Uli atau jadah ketan khas Lembang ini dibuat tanpa tambahan kelapa parut, layaknya jadah gaya Jawa Tengah.
“Rasanya memang kurang gurih, tapi tidak cepat basi,” kata Pak Entis yang sudah berjualan sejak tahun 1970 ini.
Setelah dibakar di atas bara api hingga timbul aroma gosong-gosong yang nikmat, uli disajikan dalam dua versi. Versi manis dilengkapi dengan guyuran sirup gula campur kelapa parut sangrai. Sedangkan versi pedas, dimakan dengan cocolan sambal oncom.
Selagi menikmati uli bakar, jangan lupa memesan segelas wedang bajigur atau bandrek. Minuman kaya bumbu rempah (jahe, kayu manis, kapulaga, cengkeh) ini sangat tokcer membuat badan jadi hangat.
Ingin jajanan lain? Masih ada pisang bakar (yang dipakai pisang raja nangka), jagung bakar, dan colenak (tape singkong alias peuyeum bakar dengan sirup gula jawa).
Sebelum meninggalkan Lembang, silakan mampir dulu ke Perusahaan Susu Murni Lembang Kencana. Tempat minum susu atau yang sering disingkat menjadi Sumur LK merupakan perusahaan susu peninggalan Belanda. Dulu bernama NV Magen & Meger.
Sudah berdiri sejak tahun 1924. Setelah sempat vakum beberapa tahun, selanjutnya perusahaan ini dibeli oleh Soebiantoro dan Afuani pada tahun 1968.
Di Sumur LK, pengunjung bisa menikmati berbagai sajian olahan susu hasil perahan susu sapi jenis Frisian Holstein dari Belanda. Mulai dari milkshake, yoghurt, permen susu, hingga dodol susu. Mau belajar memerah susu di sini juga bisa lo, asal mau datang pukul 06.00 atau 14.30.
Oleh-oleh Lembang
Lembang juga punya koleksi oleh-oleh yang menarik. Di antaranya yang paling top adalah L Top So-Phia. Pia ini memiliki kulit tipis yang berlapis-lapis renyah. Kulitnya agak menggembung sehingga ada sedikit rongga antara kulit dan isi.
Variasi rasanya antara lain keju, nanas, kacang hijau, durian, cokelat. Jika ingin mencoba berbagai rasa pia, langsung saja pesan 1 boks isi campur lima rasa (berisi 24 buah) dengan kisaran harga Rp25.000 – Rp30.000,-.
Selain di toko pusat di kompleks BTN Pusdik Ajen, L Top So-phia juga dapat dibeli di Setiabudi Supermarket, supermarket Yogya Riau (Jln. Martadinata), toko kue Prima Rasa Kemuning (Jln. Kemuning 20), Tiara Mini Market (Jln. Astana Anyar 19).
Persis di seberang toko pia ada toko penjual telur asin. Namanya cukup unik “Telur Bebek Isinya Merah”.
“Memang, kami sengaja memberi nama demikian. Soalnya, kuning telurnya benar-benar merah. Karena bebeknya diberi pakan organik berupa cincangan ikan, udang, jagung, sayuran, beras menir, dan dedak. Telur bebek ini berasal dari peternakan bebek di Subang dan Jawa Tengah,” jelas Bu Lilis, pemiliki toko.
Pantas...., pakan bebeknya saja spesial, apalagi rasanya. Pasti gurih dan jempolan.
Buah dan sayuran segar juga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh dari hasil kebun di Lembang. Bedeng penjaja buah dan sayuran ini dapat dijumpai di pinggiran jalan Lembang Raya, di sebelah kiri jalan.
Pilihannya dari petai, wortel, labu parang (berkulit hijau gelap atau jingga terang), ubi, avokad, hingga nanas Subang. (SFA/RNY)
(Seperti pernah dimuat di Buku 100 Tempat Wisata Jajan Bandung – Intisari )