Intisari-Online.com – Menjadi pengangguran selama tiga bulan terakhir membuat saya mengalami depresi beberapa hari.
Anak saya sudah tidak diakui lagi di sekolah favorit dan ia mungkin harus mencari sekolah yang tidak begitu favorit.
Saya telah pindah dari apartemen yang luas ke apartemen yang kurang baik untuk mengurangi biaya hidup. Istri saya, sebagaimana seorang wanita, tentu saja yang mengalami stres terbesar.
Selain itu, ayah mertua saya meninggal seminggu yang lalu sehingga semakin bertambah parahlah pikiran kami, hingga menempatkan keluarga kami dalam keadaan yang menyedihkan.
Dan sekarang, saya pun mengalami kecelakaan.
Dalam keadaan seperti ini, saya memiliki dua pilihan mental. Merasa stres dan terus memikirkan apa yang saya alami, tidak mau berdamai dengan keadaan dan ini mempengaruhi kehidupan keluarga saya, atau mengganti pikiran negatif dengan kekuatan mental super tentang kepercayaan diri, positif, keberanian, dan impulsif yang konsisten dan terus mencari pekerjaan baru dengan pikiran positif.
Saya memilih pilihan kedua karena saya percaya bahwa rasa sakit yang saya alami hari ini akan mengubah karakter saya.
Kekuatan saya kemudian meningkatkan rasa percaya diri saya dan membuat saya menjadi orang sukses suatu hari nanti.
Saya tahu bahwa waktu itu tidak berhenti dan tidak tetap sama.
Saya tahu bahwa fase baik dan buruk adalah bagian dari kemasan yang disebut kehidupan. Sementara saat baik membuat saya bahagia, maka masa buruk memperkuat “batin” saya.
Saya tidak begitu tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali berkah saya dan saya tidak tahu logika mengapat Tuhan menempatkan saya dalam ujian ini.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR