Kebencian dan penghinaan konstan yang diterimanya dari publik entah bagaimana telah membuatnya depresi.
Dia lebih lanjut, mengakui bahwa dia menjadi tunawisma karena keterlibatan masa lalunya dengan obat-obatan yang telah membuatnya dalam keadaannya saat ini dan dia menyesalinya sejak itu.
Namun, Chris masih memendam impian menjadi putra yang bisa dibanggakan ibunya.
Ibu Chris telah meninggal dunia karena kanker sejak lama, tetapi hal itu tidak pernah menghentikannya dari bermimpi untuk memenuhi janji-janjinya.
Chris dan Casey berbicara selama satu jam sebelum Casey menyadari bahwa dia harus kembali ke kelasnya.
Baca Juga : Perang Tak Kunjung Henti, 1.000 Ekor Buaya Jadi 'Tunawisma' di Israel
Tepat sebelum dia pergi, Chris menyuruhnya menunggu beberapa saat sambil menulis sesuatu di tanda terima yang kusut dan memberikan ke tangannya.
Dia meminta maaf atas tulisan tangannya yang berantakan sebelum mereka berpisah.
Ketika Casey membuka dan membaca secarik kertas itu, dia menyadari bahwa sikapnya yang sederhana itu bukan hanya meredakan rasa haus dan lapar seorang tunawismanya namun juga hidupnya.
Di secarik kertas itu, dia menulis, "Saya ingin bunuh diri hari ini. Karenamu, sekarang saya tidak akan melakukannya. Terima kasih, wanita yang cantik."
Terkadang, kita tidak pernah tahu bahwa tindakan sederhana dapat memiliki dampak terbesar pada kehidupan seseorang.
Dalam kisah Casey, yang bisa dilakukannya hanyalah bersimpati dengan seorang tunawisma, dan ingin membantunnya membelikan makanan, namun ternyata ada kehidupan yang dia selamatkan hari itu. (Adrie P. Saputra)
Baca Juga : Fotografer Ini Memotret Tunawisma, Setelah Melihat Lebih Dekat Ia pun Terkejut dengan Identitasnya
Source | : | |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR