3. Ingat-ingat dengan baik penampilan si perampok.
Anda harus menjelaskan tersangka saat mengajukan laporan Anda.
Catat berbagai informasi tentang mereka termasuk ras, usia, tinggi, warna rambut dan mata, pakaian, dan lain-lain.
Apakah ada sesuatu yang tidak biasa mengenai penampilan mereka seperti bekas luka atau tato?
Jika mereka memiliki senjata, catatlah senjata apa yang digunakan. Anda bisa menggambarkannya nanti.
Jika mereka datang atau pergi dengan mobil, usahakan catat merek, tipe dan plat nomor kendaraan tersebut.
4. Perhatikan apa yang dilakukan perampok sehingga Anda dapat memasukkannya ke dalam laporan Anda.
Jika perampok lebih dari satu, perhatikan percakapan yang mereka jalani dengan satu sama lain.
Bagaimana cara mereka berbicara satu sama lain? Adakah nama atau julukan yang terucap? Apakah mereka menyebutkan lokasi?
Coba ingat apa yang mereka sentuh saat perampokan sehingga polisi bisa mengecek area sidik jari tersebut.
5. Setelah perampokan, segera menuju lokasi yang aman, kemudian laporkan kejahatannya.
Keamanan pribadi adalah prioritas utama. Pastikan Anda merasa aman sebelum melaporkan perampokan kepada polisi.
Jika Anda berada di daerah terpencil, pindah ke suatu daerah yang lebih ramai dan mintalah seseorang untuk tinggal dengan Anda saat Anda menunggu bantuan.
Jika Anda memilih untuk tetap berada di TKP, cobalah untuk tidak menyentuh apapun.
Jika ada saksi, mintalah mereka untuk tinggal sampai petugas tiba.
Jika mereka harus pergi, tuliskan nama, alamat dan nomor telepon mereka.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR