Namun pasca pertemuan antara Presiden Korsel, Moon Jae In dan Pemimpin Korut, Kim Jong Un, beberapa waktu lalu, mereka sepakat untuk membersihkan JSA.
Pembersihan tersebut termasuk semua ranjau darat, senjata, pos penjaga, dan personel.
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, mereka sudah membersihkan 14 ranjau darat dan 187 bahan peledak.
Proses pembersihan ini selesai pada 25 Oktober 2018 dan sekarang, JSA hanya berisi 70 personel keamana yang tidak bersenjata, 35 dari Korea Utara dan 35 lainnya dari Korea Selatan dan PBB.
Karena daerah ini sudah tidak berfungsi sebagai tempat militer, maka kedua negara sepakat bahwa negara ini hanya akan berfungsi sebagai obyek wisata.
Langkah besar ini sungguh sesuatu yang sangat signifikan. Ini juga berarti kedua negara secara simbolis ingin hubungan semakin baik dan mengurangi ketegangan antara Seoul dan Pyongyang.
Kini, kedua negara bahkan menyebut JSA sebagai 'zona damai'.
Tidak hanya itu, menurut kesepakatan bersama, kedua pihak tidak akan melakukan pemeriksaan ketat selain hanya memeriksa identitas para prajurit.
Mereka juga akan menarik beberapa hal, seperti 'peralatan pengawasan yang tidak perlu' serta memasang peralatan yang bisa membuat keduanya berbagi informasi terkait bersama.
Kedua pihak akan memverifikasi bahwa mereka telah dilucuti di JSA pada hari Jumat dan Sabtu (2 dan 3 November 2018).
Baca Juga : Yakin Suaminya Masih Hidup, Istri Korban Pesawat Lion Air JT 610 Belum Ingin Memasang Bendera Kuning
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR