Sebagai wanita muda, tentunya ia ingin selalu bisa berdekatan dengan suaminya.
Belum lagi tekanan-tekanan mental yang harus dialaminya karena memiliki mertua yang "lain dari yang biasa"
JUMPA PRIA IDAMAN
Di pihak lain, kalau memang perceraian itu disebabkan oleh hadimya orang ketiga dalam kehidupan perkawinan mereka, mungkin ada benarnya juga.
Setidaknya kalau kita simak tulisan-tulisan mengenai hubungan intim Fergie dan Steve.
Steve yang kondang sebagai playboy dari golongan jetset, berkenalan dengan Fergie di tahun 1989 dalam sebuah pesta kaum elite.
Setahun kemudian keduanya sudah saling akrab dan mulai melakukan rendezo vous secara sembunyi-sembunyi.
Saat itu Steve bekerja di London sebagai konsultan perminyakan. Steve, kata teman-teman dekat Fergie, datang tepat pada waktunya.
Saat itu Fergie sedang bimbang dan sangat kesepian, karena makin sering ditinggal Andrew. Ia bimbang dan bingung karena agaknya langkah apa pun yang diambilnya, ia selalu dikecam.
"Waktu ia meninggalkan putri sulungnya, Beatrice alias Bea untuk menyusul Andrew di Kanada, orang mencapnya sebagai ibu yang tidak bertanggung jawab. Tapi saat ia mengajak dua putrinya ke sebuah acara resmi, orang juga mengritik, kok anak kecil dibawa-bawa ke acara formal."
Demikiahlah, Fergie, yang waktu itu masih ibu ibu muda yang masih haus- kasih sayang, perhatian, dan cinta, akhirnya 'tak bisa lari dari daya pikat Steve yang begitu kuat.
"Steve memang luar biasa daya tariknya. Ia begitu pandai memperlakukan wanita. Seolah ia memuja Anda dan menganggap Anda sebagai hal terpenting dalam hidupnya,” cerita bekas pacar Steve, Denice Lewis.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR