Selain itu, penandatanganan ini juga dianggap penting mengingat China juga telah menandatangani kesepakatan dengan Rusia untuk mendapatkan sistem rudal yang sama.
“Ini adalah sistem senjata paling mematikan di dunia dan menyediakan empat jenis pertahanan udara berlapis yang berbeda,” ujar Wakil Marsekal Udara (Purnawirawan) Manmohan Bahadur.
Bagaimanapun juga, upaya India mendatangkan S-400 tidak semudah yang dibayangkan.
Akibat penandatanganan itu, negara Asia Selatan itu kini berada di bawah ancaman sanksi Amerika (CAATSA) yang telah menarget Iran, Korea Utara, dan Rusia.
Meski begitu, India sudah bilang ke Amerika ikhwan pentingnya mendapatkan sistem rudal ini.
Pada 1999, sistem rudal ini diujicoba untuk pertama kalinya di sekitar Kapustin Yar (wilayah Astrakhan).
Uji coba paling sukses terjadi pada 2000-an dan benar-benar dioperasikan sejak April 2007.
S-400 didasarkan pada kompleksitas rudal pertahanan S-300PMU2.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR