---
Atap Dunia, begitu julukan untuk Puncak Everest di Pegunungan Himalaya di perbatasan Nepal-Cina. Nama itu diberikan 1 karena gunung ini memang tertinggi di dunia, 8.848 meter.
Masyarakat setempat menyebutnya Chomolungma (Ibunda Dewi Bumi) atau Sagarmatha (Alis Mata Samudera) karena keagungannya.
Status "tertinggi" inilah yang agaknya mendorong banyak pendaki gunung terbaik di dunia berusaha menundukkan Everest, kendati harus melalui perjuangan hidup-mati karena kondisi alam dan cuaca yang teramat ganas.
Baca Juga : Gunung Everest Dipenuhi 12.700 Kg Tinja, Ini Solusi Membersihkannya! Ternyata Cukup Simpel Lho
Indonesia pun tak ketinggalan. Sudah sekian kali berlangsung usaha pendakian Everest, termasuk ekspedisi Indonesia Everest 1997 yang dibentuk atas prakarsa Danjen Kopassus Mayjen (TNI) Prabowo Subianto, Juli 96 silam, untuk menyambut HUT ke-45 Kopassus, sekaligus mendahului negara-negara Asia Tenggara lain yang berencana menaklukkan Everest.
Tim pendaki beranggotakan 16 personel dari Kopassus, Wanadri, Mapala UI, FPOK IKIP Jakarta, dan FPTI. Mereka terbagi" dalam dua tim, yakni tim jalur utara dan tim jalur selatan.
Tim jalur Utara terdiri dari Letda Sudarto, Serda Sunardi, Praka Daryowantoro, Praka Tarmudi, Rudi "Becak" Nurcahyo, dan Gunawan "Ogun" Achmad).
Sedangkan tim jalur Selatan (Lettu Iwan Setiawan, Sertu Suparno, Sertu Misirin, Praka Edy Waluyu, Pratu Asmujiono, Pratu Darlin, Galih Donikara, Iwan Irawan, Ripto Mulyono, Sugiarto AR). Mereka dibantu 10 orang tim pendukung.
Hasilnya, Sabtu (26/4) lalu, Lettu Iwan Setiawan (29), Sertu Misirin (31), dan Pratu Asmujiono (26), ketiganya dari tim Selatan, berhasil menancapkan Sang Saka Merah Putin di Puncak Everest.
Tak kurang dari Presiden Soeharto menyampaikan ucapan selamat melalu Pangab Jendral (TNI) Faisal Tanjung yang menjemput para pendaki ke Kathmandu, Nepal. Kepulangan mereka ke Tanah Air, Selasa (13/5) lalu juga disambut langsung oleh Mayjen Prabowo.
Baca Juga : Selain Banyak Sampah, Ini Masalah Lain Saat Daki Gunung Everest
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR