Baca Juga : Terungkap! Ini Waktu Persisnya Tsunami Terjang Palu, Tak Sampai 10 Menit Setelah Gempa
3. Warga ikhlas
Menurut Sutopo pula, warga yang masih kehilangan anggota keluarga atau kerabatnya sudah mengikhlaskan proses pencarian dihentikan.
Namun demikian, menurut dia, meski pemerintah dan tim SAR sudah menghentikan proses pencarian, warga yang masih ingin mencari anggota keluarga yang hilang tetap diperbolehkan melakukan pencarian. Relawan diperbolehkan untuk membantu.
Berakhirnya masa evakuasi korban bencana Sulteng, lanjut Sutopo, akan ditutup dengan acara doa bersama di tiga wilayah, yaitu Kelurahan Balaroa, Petobo, dan Jono Oge.
Di ketiga daerah ini diperkirakan masih terdapat ribuan korban hilang yang tertimbun reruntuhan bangunan dan lumpur.
***
Rangkaian gempa mengguncang Sulawesi Tengah pada 28 September 2018. Gempa bermagnitudo 7,4 yang tertinggi memicu tsunami dan likuefaksi.
Akibatnya, 2.045 korban meninggal dunia, 671 orang hilang dan 10.679 jiwa luka berat.
Selain itu, sebanyak 67.310 rumah, 2.736 sekolah rusak, 20 fasilitas kesehatan dan 12 titik jalan rusak berat.
Sebanyak 82.775 warga mengungsi di sejumlah titik di Palu, Donggala dan Sigi.
Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Benarkah Hewan Mampu Memprediksi Terjadinya Gempa?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Evakuasi Korban Gempa Sulteng dan Tsunami Palu Dihentikan, Ini 3 Alasannya".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR