Namun, lukisan Gerome tersebut memiliki pengaruh yang kuat pada film Gladiator.
Padahal, di antara orang-orang Romawi, 'jempol ke bawah' berarti gladiator yang malang itu harus diselamatkan, bukan dibunuh.
Gerakan itu berarti 'lemparkan pedangmu ke bawah'.
Terjemahan Pliny 1601 menyamakan isyarat dengan 'persetujuan' atau 'kebaikan'.
Sedang versi John Dyden dari Satire Juvenal tahun 1649 mengartikan jempol yang dibengkokkan (bukan ke bawah) sebagai sinyal kematian.
Setiap kali orang terluka parah, hakim ketua, atau wasit, dipanggil untuk menentukan apakah para gladiator harus hidup atau mati, tergantung seberapa baik dia bertarung.
Namun, ada juga keputusan yang didasarkan pada apakah para gladiator cukup menghibur, sehingga penonton akan bertepuk tangan dan memberikan jempol ke bawah jika mereka menyukai gladiator tersebut.
Jika tidak, mereka akan memberikan jempol ke atas dan lawannya akan memberikan pukulan yang keras.
Beberapa ahli menyebutkan bahwa jempol ke atas dimaksudkan untuk menusukkan pedang ke jantung gladiator.
Baca Juga : Nyaris Jadi Malaikat Maut Genghis Khan, Jenderal Ini Malah Jadi Pengabdi Setia
Source | : | The Vintage News |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR