Boleh disebut kalau anggapan solar lebih ramah dari bensin mulai saat ini terjungkal.
Memang kalau melihat jenis bahan bakarnya, solar itu sendiri tidak mengandung timbal atau Pb (Plumbum).
Sehingga jika terhirup manusia - katanya - relatif tidak membahayakan.
Tapi jangan lupa, dalam kandungan solar terdapat beberapa partikel kimia yang bisa merusak lingkungan maupun kesehatan manusia.
Baca Juga : Indro Warkop: Kebodohan Terbesar yang Pernah Saya Lakukan adalah Merokok
Menurut Ir. Anton L. Wartawan, Dipl. Ing, waktu itu peneliti madya PPPTMGB LEMIGAS, "Asap hitamnya itulah yang lebih berbahaya ketimbang bensin."
Sama halnya dengan bensin, gas buang solar mengandung unsur CO, CO2, HC (hidrokarbon).
Bedanya, gas buang solar memiliki kandungan TSP dan PM10.
Zat terakhir ini menjadi pemicu kanker dalam tubuh manusia.
Bagaimana terjadinya? Menurut Harryanto, sebenarnya setiap manusia punya sel kanker.
Menjadi penyakit lantaran salah satu sel itu perkembangannya tidak mengikuti aturan (mutasi gen).
Misal, gara-gara terpancing oleh suatu zat kimia, kebiasaan hidup dan daya tahan tubuh kurang.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR