Asal kaki masih agak kuat, kita juga tidak perlu naik kendaraan untuk menyusuri kota mini itu, yang penuh dengan losmen-losmen kecil dan toko-toko suvenir.
Letak kota ini memang strategis dekat perbatasan dengan Belgia dan Jerman.
Tak heran kalau banyak turis, termasuk orang Belanda sendiri yang menginap di situ dan mengikuti tour-tour satu hari keluar negeri.
Banyak tempat-tempat turis yang bisa kita jumpai di kota mini tersebut seperti tambang batu bara yang sudah tidak dikerjakan lagi, taman hiburan, museum ini atau itu, tetapi tujuan utama saya ialah melihat gua.
Baca Juga : Melihat Gua Jepang di Biak yang Sisa-sisa Tulang Tentara Jepang Masih Ada
Bekas laut
Limburg Selatan mula-mula tidak berbukit seperti sekarang, tetapi dataran tinggi.
Karena aliran air yang datang dari pegunungan-pegunungan yang letaknya lebih tinggi, terbentuk tumpukan batu-batu kecil yang kita jumpai di lapisan-lapisan atas bukit-bukit.
Kemudian sungai Maas dan sungai-sungai cabangnya dan sumber-sumber air kecil membentuk lembah-lembah yang membuat daerah tersebut sekarang menarik. Karena erosi itu sekarang di banyak tempat lapisan bawah tampak jelas.
Sebagian besar terdiri dari batu kapur.
Batu kapur ini terbentuk dari sisa-sisa binatang laut yang mati pada jaman daerah itu masih laut.
Karena hujan terus menerus sebagian besar sisa-sisa yang kecil sekali itu mengendap dan membentuk lapisan yang tebalnya tak kurang dari 100 meter.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR