Intisari-Online.com - Seniman yang belakangan menjadi aktivis Ratna Sarumpaet menjadi perbincangan setelah dirinya menyebarkan berita palsu alias hoaks.
Ratna sempat menghebohkan masyarakat setelah mengaku dianiaya oleh orang tak dikenal saat berada di Bandara Husein Sastranegara, Bandung (21/9/2018).
"Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan sebuah negeri," ujar Ratna, di rumahnya, di Jalan Kampung Melayu Kecil V, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018), seperti dilansir dari kompas.com.
Tidak sedikit orang yang sempat mempercayai pengakuan Ratna, dari masyarakat awam, anggota DPR hingga calon presiden.
Baca Juga : Lubang Besar Terlihat Menelan Daratan di Pantai Queensland, Apa yang Terjadi?
Kasus Ratna hanya satu dari sederetan hoaks yang pernah menyebar dan terlanjur dipercaya oleh masyarakat.
Terbaru adalah sederetan hoaks yang beredar setelah gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala.
Lalu, mengapa cukup banyak orang yang mudah termakan (baca: percaya) berita palsu?
Kita bisa lihat empat alasan kenapa orang mudah percaya berita hoax, tapi sebelumnya kita cari tahu dulu apa itu hoax.
Baca Juga : Deretan Foto Warga yang Menjarah Mall dan Toko Setelah Gempa dan Tsunami di Palu
Seperti ditulis di Hai-Online, Hoax atau pemberitaan palsu adalah usaha untuk menipu atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu.
Salah satu contoh pemberitaan palsu yang paling umum adalah mengklaim sesuatu barang atau kejadian dengan suatu sebutan yang berbeda dengan barang/kejadian sejatinya.
Suatu pemberitaan palsu berbeda dengan misalnya pertunjukan sulap; dalam pemberitaan palsu, pendengar/penonton tidak sadar sedang dibohongi, sedangkan pada suatu pertunjukan sulap, penonton justru mengharapkan supaya ditipu.
Source | : | Kompas.com,hai.grid.id |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR