Baca Juga : Inilah Wujud Nyata Hewan dan Batik yang Jadi Maskot Asian Games 2018
“Mereka berhasil mengembangkan motif-motif yang menggambarkan kehidupan orang Betawi,” ucap Rudy. Merujuk kepada beberapa literatur, Rudy menengarai batik Betawi memang pernah hidup.
Salah satu bekas sanggarnya berada di daerah Cakung, Jakarta Timur. Sanggar itu harus mati lantaran limbahnya dianggap mengotori sungai.
Belakangan LKB giat memfasilitasi pengembangan batik seraci sebagai batik Betawi yang terlahir kembali. Misalnya, melalui kerjasama pelatihan batik. LKB bahkan tengah merencanakan pembentukan Keluarga Batik Betawi (KBB).
Tujuannya, demi meningkatkan apresiasi dan pengembangan batik Betawi. KBB nantinya menjadi salah satu lembaga yang menginduk ke LKB.
Baca Juga : Lewat Motif ‘Gelombang Bono’, Pengrajin Batik Ini Berhasil Raup Omzet Rp300 juta/bulan
Batik seraci juga mendapat sambutan hangat di pasaran. Motifnya yang lebih beragam dan dominasi warna-warna cerah menarik minat konsumen untuk membeli. Yayuk Sudiono, pemilik butik batik seraci di Bekasi Timur, adalah pihak yang ikut “kecipratan“ rezekinya.
Menurut dia, para pembeli menyukai batik seraci lantaran corak dan warnanya yang cerah. Motif batik yang menggambarkan kehidupan sehari-hari orang Betawi juga dirasa lebih mengena bagi sebagian warga ibu kota.
Permintaan pasar semakin bagus karena batik seraci datang pada momentum yang pas. Era “kebangkitan batik” yang antara lain ditandai dengan pemakaian baju batik oleh para pekerja kantoran, ikut mendorong populernya batik seraci.
Beberapa sekolah, instansi pemerintah, dan organisasi Dharma Wanita di DKI sudah ikut memakai batik seraci.
Baca Juga : Ke Yogyakarta, Jangan Jangan Lupa ke Pasar Beringharjo: dari Batik hingga Klepon, Semua Ada di Sana
Hmmm… berawal dari gagasan melestarikan budaya Betawi lewat batik, kini usaha rintisan Erna menjadi peluang bisnis menggiurkan.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR