Advertorial
Intisari-Online.com – Hari ini, Kamis (27/9/2018), Terrafugia, sebuah produsen mobil dan bagian dari perusahaan Volvo, mengumumkan bahwa mobil terbang pertama di dunia siap diperjualbelikan pada bulan depan.
Lalu akan dikirimkan ke pelanggan mulai tahun 2019.
Mobil terbang yang diberi nama TF-X. Jika Anda ingin membelinya, berikut fakta-faktanya seperti dilansir dari cnbc.com.
Baca Juga : Ulang Tahun Google ke-20: Ini 8 Fakta Google yang Jarang Kita Ketahui, Salah Satunya Asal Nama Google…
1. Mode mengemudi dan terbang
Mobil terbang ini hanya memiliki dua kursi. Namun bisa dinaiki hingga empat orang.
Dia dapat beralih antara mode pengemudi dan terbang hanya dalam waktu kurang datu satu menit.
2. Kecepatan
TF-X dapat terbang sejauh 805 km dan kecepatan tertingginya bisa sampai 322 km per jam.
Mobil ini juga dilengkapi mode ‘dorong’ yang bisa memberikan tenaga ekstra saat terbang.
Beratnya sekitar 589 kg dan bisa terbang dengan ketinggian maksium 10.000 kaki.
Lalu TF-X juga termasuk kendaraan dengan listrik hidriba dengan sayap lipat di kanan-kirinya.
Kedua sayap itulah yang memungkinan TF-X bisa berjalan vertikal atau horizontal.
Baca Juga : Ada di Ujung Barat Laut Indonesia, Pulau ini Sangat Sulit Dikunjungi dan Berisi Suku Paling 'Berbahaya'
3. Keamanan
Banyak orang yang bertanya, apakah mobil terbang ini aman.
Produsen sendiri telah mengatakan bahwa mobil ini memiliki sabuk pengaman dan airbag seperti mobil.
Saat terbang, kamera pandangan belakang dan sistem parasut akan aktif.
Tambahan lain, TF-X sudah disertifikasi sebagai Pesawat Olahraga Ringan oleh Federal Aviation Administration pada tahun 2016.
Serta sudah memenuhi standar Administrasi Jalan Raya dan Keselamatan Lalu Lintas Nasional.
Hanya saja, setiap pemilik memerlukan lisensi pilot untuk mengoperasikan TF-X.
TF-X mampu secara otomatis menghindari lalu lintas udara lainnya, cuaca buruk, dan ruang udara yang dibatasi dan dikendalikan menara.
Terakhir, mobil terbang ini dapat di isi ulang mesinnya dengan cara mencolokkan ke stasiun pengisian mobil listrik.
Menarik bukan?
Baca Juga : Saking Besarnya, Dampak Letusan Bom di Perang Dunia II Capai Lapisan Paling Luar Atmosfer Bumi