la menciptakan peristiwa seolah-olah dirinya korban, lantas memanfaatkan posisi sebagai survivor untuk menggalang kekuatan. Sebagai orang yang terzalimi, ia memupuk sentimen anti-ekstremis keagamaan untuk keuntungan dirinya.
Baca Juga : Skandal Gagal Israel di Mesir: Saat Operasi Lavon Berjalan Menyimpang
Duet yang retak
Awalnya Nasser dan Naguib berkawan baik. Naguib naik ke kekuasaan sebagai presiden karena hasil kerja keras kelompok perwira muda progresif "Free Officers" yang dimotori Nasser, Ali Maher, dan Anwar Sadat.
Setelah mengudeta Raja Farouk I pada 1952, mereka membentuk Dewan Komando Revolusioner dan mengangkat Jenderal Naguib, pahlawan perang Arab-Israel tahun 1948, sebagai presiden pertama Mesir.
Naguib melucuti kewenangan Raja, bahkan akhirnya menghapus sistem monarki pada 1953. Ia menjaga kudeta berlangsung tanpa darah, ia juga mengizinkan keluarga kerajaan meninggalkan Mesir dengan damai.
Baca Juga : 800 Makam Mesir Kuno Ini Ditemukan Arkeolog Di Antara Dua Piramida, Milik Siapa?
Tapi lama-kelamaan Naguib seperti jalan sendiri meninggalkan Dewan. Duet Nasser- Naguib retak, bahkan meruncing menjadi konflik. Kekuasaan akhirnya harus dibagi. Suatu saat Naguib didampingi Maher sebagai Perdana Menteri, dan saat lain dengan Mendagri Nasser.
Konflik juga menyebar di kalangan Dewan. Di masyarakat, banyak kelompok ikut mencari kepentingan, termasuk Muslim Brotherhood. Tapi Nasser cukup piawai memainkan kepentingan diri. Puncaknya ya peristiwa 26 Oktober itu.
Presiden ditahan, dan pemerintahan dijalankan oleh Dewan yang dipimpin Nasser. Tapi Nasser lupa melakukan pembersihan. Pendukung Naguib dalam Dewan masih banyak. Mereka kemudian menggalang demonstrasi rakyat menuntut pengembalian posisi Naguib sebagai presiden. Nasser terdesak. la tak bisa menolak.
Nasser diam-diam menyusun kekuatan. Dia hanya perlu dua tahun untuk muncul dengan kekuatan baru. Ia mengubah konstitusi untuk melapangkan jalan menjadi presiden. Presiden Nasser resmi memimpin Republik Mesir mulai 23 Juni 1956.
Baca Juga : Pasukan Israel yang Perkasa Ternyata Pernah Dibikin Babak Belur Tentara Suriah dan Mesir
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR