Pemuda ini awalnya melihat sebuah lahan kosong di Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Insting bisnisnya muncul, mengapa tak memanfaatkan saja lahan tersebut untuk bertani. Ia memulai usahanya di tahun 2012.
Baca Juga : Pasrahnya Para Petani yang Lahannya 'Dibersihkan' untuk Pembangunan Bandara NYIA
Awalnya lahan seluas satu hektare Adi sewa seharga Rp2,5 juta hasil meminjam modal dari kakaknya, ia tanami dengan singkong.
Meski tak punya pengalaman apapun di bidang pertanian, Adi dibantu oleh petani setempat dan belajar otodidak dengan membaca jurnal-jurnal pertanian.
Adi yang tidak ingin terjebak di zona nyaman serta rendahnya harga singkong di pasaran, mulai mengembangkan bisnisnya.
Kali ini, ia mengganti komoditas yang ditanam dari singkong menjadi rempah-rempah.
Rempah-rempah yang ia tanam adalah lengkuas, ini karena tidak memerlukan modal terlalu besar ketimbang jenis rempah lainnya.
Lewat CV Anugrah Adi Jaya, ia memiliki lahan seluas 5 hektare.
Setiap lahan tersebut bisa menghasilkan 35-40 ton rempah. Setiap kali panen omzetnya hingga Rp300 juta.
Hanya dalam dua tahun, ia berhasil menguasai pasar induk di seluruh Jabodetabek sebagai salah satu pemasok bumbu dapur.
Pasar ekspor pun berhasil Adi tembus dengan mengirimkan lengkuas ke Jerman dan Belandadan kini merambah Shanghai.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR