Di pengadilan, Hoehn mengaku tak tahu soal aksi pembunuhan tersebut.
“Sebenarnya saya tidak tahu mengapa Crews berencana membunuh Savanna, yang merupakan tetangga bawah kami,” ucap Hoehn.
Namun pengadilan tidak mempercayainya.
Pihak berwenang masih belum tahu bagaimana cara keduanya membuang mayat Savanna. Akan tetapi penyebab kematian bisa disimpulkan karena kehabisan darah.
Ada informasi lain yang mengatakan bahwa Crews terobsesi pada bayi Savanna dan menginginkannya. Bahkan ia sudah merencanakan aksi pembunuhan tersebut sejak bulan Februari.
Pada akhirnya Crews mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Sementara si bayi, yang diberi nama Haisley Jo, yang ditemukan dua minggu setelah mayat ibunya diidentifikasi itu kini tinggal bersama ayahnya, Aston Matheny.
Baca Juga : Pemberontakan di Kapal Zeven Provincien, Kemudi Macet Akibatkan Awak Kapal Gugur
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR