Intisari-Online.com - Makhluk misterius yang hidup lebih dari setengah miliar tahun telah lalu akhirnya dikonfirmasi sebagai hewan.
Molekul lemak yang masih terkandung dalam fosil berusia 558 juta tahun itulah yang menjadi petunjuk penting dan akhirnya menghentikan perdebatan tentang identitas Dickinsonia.
Dickinsonia merupakan genus fosil ikonik dari biota Ediacaran. Umumnya Dickinsonia berbentuk oval berusuk simetris bilateral.
Sebelum ledakan Kambrium 541 juta tahun yang lalu, kehidupan binatang modern seperti trilobita, spons, cacing, dan moluska masih sedikit.
Baca Juga : Tak Bisa Diam dan Suka Lompat-lompat, Berbahagialah, Itu Tanda Anak Anda Punya Kecerdasan Kinestetik Tinggi
Meski begitu, saat itu tetap ada kehidupan. Ahli menegaskan, mereka memiliki bukti kuat dari fosil sekelompok makhluk misterius yang dikenal sebagai biota Ediacaran, termasuk di dalamnya Dickinsonia.
Genus Dickinsonia pertama kali dideskripsikan pada 1947. Sejak saat itu, para ahli terus memperdebatkan identitasnya sampai saat ini, setidaknya sudah lebih dari 70 tahun.
Makhluk ini memiliki panjang hingga 1,4 meter, bertubuh pipih dengan bentuk oval dan memiliki ruas-ruas seperti garis. Ciri-ciri tersebut tidak ditemukan ada pada makhluk hidup modern.
Menjadi teka-teki yang sulit terpecahkan, tak heran jika muncul banyak asumsi dari para ahli. Ada yang menyebut makhluk ini termasuk alga, protozoa, lumut, koloni bakteri, ubur-ubur, karang, cacing, atau sejenis jamur.
Namun, penelitian kolesterol yang diambil dari fosil Dickinsonia asal Rusia mengkonfirmasi bahwa makhluk ini adalah hewan.
"Molekul lemak fosil yang kami temukan membuktikan bahwa hewan itu besar dan dapat dengan mudah ditemukan di mana saja 558 juta tahun lalu, jutaan tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya," kara Jochen Brock dari Australian National University (ANU) dilansir Science Alert, Kamis (20/9/2018).
Sulitnya mengidentifikasi Dickinsonia atau fosil aneh lainnya dari genus Ediacaran terbentur pada material organik fosil yang kualitasnya terus menurun seiring berjalannya waktu. Terbentang jarak 558 juta tahun, tak mengherankan bila petunjuk hancur.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR