Menurutku, sinetron itu cukup meledak dari segi uang, tapi tidak dari segi nama. Di SS aku berperan sebagai supir taksi. Aku menilai sinetron ini lucu dan bagus.
Konsep komedinya seperti Bajaj Bajuri lah. Malah aku bilang lebih bagus. Tapi, lantaran menemui halangan akhirnya dihentikan. Senggal Senggol dibilang terlalu sederhana dan ber-setting tahun 70-an, kuno seperti produksi TVRI.
Wajarlah sinetron ini kalah, karena diakhir tahun 90-an itu sinetron yang bertema tentang kemewahan sedang naik daun. Namun, dari Senggal Senggol aku bisa beli tanah di Ciputat dan kini sudah dibangun rumah yang kini aku tinggali.
Sebelumnya rumah tipe 21 di dearah Karawaci sudah aku jual untuk membeli tanah itu.
Baca Juga : 10 Deretan Artis yang Hampir Tak Bisa Dikenali Karena Makeup Karakter yang Keren!
Source | : | Nova |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR