Ketika cuaca buruk, para nelayan hanya menunggu di darat atau mencari pekerjaan di tempat lain selama waktu yang tak dimungkinkan untuk melaut.
Banyak ikan yang ditangkap nelayan memiliki sistem kuota.
Mereka memiliki hak untuk menangkap ikan sebanyak-banyaknya sesuai dengan batas yang telah ditentukan.
Baca Juga : Mirisnya Kondisi Kebun Bintang di Korut, Bahkan Kura-kura Berenang di Kolam Berbau Busuk
Setiap akhir pekan akan ada pendatang dan turis yang melebihi jumlah 30 penduduk permanen Ngawi.
Para pengunjung tinggal di bach milik warga setempat atau pada tenda.
Jalan pesisir adalah jalur kerikil dan tidak ada jembatan.
Setiap kali badai akan membentuk seperti sungai dan aliran, sehingga membuatnya sulit untuk dilewati.
Hal itu yang membuat Ngawi kadang terputus dari dunia luar.
Di sana, juga tidak ada tenaga listrik, jadi mereka menggunakan generator.
Penduduk memandikan anak-anaknya di luar rumah, memanaskan air di bawah sinar matahari.
Keindahan lanskap Ngawi membuat orang sangat menyukai daerah itu.
Baca Juga : Jai Singh, Raja India yang Gunakan Mobil Mewahnya untuk Mengangkut dan Membersihkan Sampah
Source | : | stuff.co.nz |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR