Intisari-Online.com - Saat orang-orang miskin bergelut dengan isu-isu kelaparan, penyakit menular, malnutrisi, atau kesulitan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok, orang-orang kaya pun bergelut dengan 'penderitaan-penderitaannya' sendiri.
'Penderitaan-penderitaan' yang bagi orang-orang miskin bisa jadi terasa 'menyenangkan' tersebut nyatanya bisa membuat orang-orang kaya begitu frustasi, bahkan bisa jadi begitu tersiksa.
Simak saja artikel Guru Besar Manajemen Rhenald Kasali yang tayang di Kompas.com dengan judul "Tujuh Agenda Orang Kaya" berikut ini.
---
Awal abad 21 ini, ilmu pengetahuan sudah mulai bisa mengatasi sebagian agenda orang-orang miskin. Sebut saja pemberantasan penyakit-penyakit menular, malnutrisi atau kurang gizi, ketimpangan, modal insani (human capital) dan kini kita mulai membicarakan masalah stunting.
Hadirnya pemimpin yang pro poor seperti di Indonesia telah membuka banyak akses bagi kaum miskin untuk menikmati layanan publik. Bahkan penyebab kematian yang menjadi sahabat kaum miskin, sudah bisa diatasi dengan bantuan ilmu pengetahuan.
Lain kaum miskin, lain kaum kaya. Bagaimana dengan agenda kaum kaya?
Agenda-agenda kelompok kaya ini mulai aktif diangkat, mencari perhatian publik, dan tanpa disadari sangat mengganggu kehidupan kita sehari-hari. Apa saja agenda mereka?
Baca Juga : Berita Rumah Eko Tertutup Dinding Tetangga, Harus Panjat Tembok Tiap Keluar Rumah
Berikut ini adalah daftarnya.
Likuiditas
Kaya di satu sisi mencerminkan kesejahteraan, namun mereka kaya aset, tidak likuid.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR