Advertorial

Meski Penerbangan Habiskan Waktu Belasan Jam, Ternyata Pilot Hanya 'Benar-benar Bekerja' Selama 5 Menit

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Memiliki belasan jam penerbangan dalam sehari tentunya sangat melelahkan bagi pilot dan co pilot.

Jika Anda seorang penumpang dalam penerbangan, tentu bisa dengan mudah beristirahat dengan memejamkan mata.

Namun bagaimana dengan pilot, apakah harus selalu siaga dengan kemudinya selama berjam-jam?

Kapten Martinus Kadayu, Vice President Garuda Indonesia Training Centre mengatakan dalam penerbangan Jakarta-Tokyo yang memakan waktu 8,5 jam, pilot dapat bekerja total 14 jam untuk perjalanan tersebut.

Baca Juga : Jokowi Ingin Sungai Ciliwung Seperti Sungai Cheonggyecheon, Sungai Buruk Rupa yang 'Disulap' Jadi Cantik

Mulai dari persiapan pemberangkatan hingga mengurus hal-hal pasca pendaratan.

"Jadi memang harus di-manage istirahatnya, jangan sampai kita mau landing malah udah kelelahan duluan," tutur Martin saat KompasTravel berkunjung ke Garuda Indonesia Training Centre (GATC) di Duri, Jakarta Barat, Senin (10/9/2018).

Martin mengatakan kini pesawat-pesawat baru jarak jauh maupun jarak pendek sudah menggunakan auto mission, atau pengendali otomatis setelah lepas landas.

Saat itulah pilot bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat.

Baca Juga : Rumah di Bandung Dikepung Tembok Tetangga, Ini Aturan Hukum tentang 'Tanah Helikopter'

Uniknya ternyata pilot hanya memegang kendali kurang dari lima menit dalam satu lepas landas.

Selebihnya langsung diserahkan pada komputer yang sudah terprogram untuk rute tersebut.

"Jadi misal kita berangkat dari Jakarta ke Tokyo 8 jam 30 menit, kita hanya pegang manual, tidak lebih dari lima menit itu kendali, kurang malah," tutur kapten senior itu.

Meski begitu sang pilot tetap harus memonitor dari layar, apakah pesawat berjalan sesuai dengan program yang dirancangnya.

Baca Juga : Wanita Ini Hamil Selama 46 Tahun, Seperti Ini Wujud Bayinya Setelah Lahir

Sehingga ketika terjadi ketidaksesuaian, peringatan pun muncul dan harus segera ditangani pilot.

"Tapi dia (pilot) tetap monitor, jadi ketika ada miss dari apa yang dia rencanakan dia tangani langsung, jadi tugasnya hanya itu saja. Atau saat emergency, dia harus bisa handling dengan selamat. Kalau turbulence saja masih bisa diatasi komputer," ucap Martin.

Bagaimana seorang pilot beristirahat?

Martin mengatakan istirahatnya pilot bisa dilakukan di bangku kendalinya dengan menurunkan sandaran, atau pergi ke bunker instirahat.

"Istirahatnya ada di bunker atas atau bawah. Bisa makan, minum, tidur-tiduran sambil tetap memonitor," terangnya kepada rekan media yang berkunjung.

Hal tersebut termasuk manajerial kondisi kekuatan dan kemampuan pilot saat terbang.

Sehingga proporsi tenaga baik saat lepas landas, mendarat, atau jika ada permasalahan di udara, tetap dalam kondisi prima. (Muhammad Irzal Adiakurnia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Begini Cara Pilot Beristirahat dalam Penerbangan Berjam-jam".

Baca Juga : Polisi Dikabarkan Akan Razia Besar-besaran Sebulan ke Depan, Ini Penjelasan Resmi Polri

Artikel Terkait