Intisari-online.com - Pada Senin (10/9) malam nanti, masyarakat Jawa khususnya Surakarta dan Yogyakarta akan memperingati pergantian tahun Saka.
Pergantian ini biasa disebut dengan Malam Satu Suro (Malam 1 Suro) dan khusus untuk wilayah Surakarta dan Yogya akan digelar beberapa tradisi unik. Salah satunya mencuci pusaka atau lebih dikenal dengan jamasan.
Khsuus wilayah Surakarta ritual ini akan dilaksanakan di Pura Mangkunegaran Solo, di mana pada ritual ini setiap tahunnya selalu ramai dikunjungi oleh orang-orang.
Ada yang sekadar menyaksikan tradisi dan ritual ini ada pula yang mencari berkah dari ritual jamasan ini.
Baca Juga : Tradisi Tiban dan Beringin Roboh yang Bangkit Kembali saat Satu Suro
Ritual Jamasan ini sendiri adalah sebuah ritual dengan mengeluarkan semua pusaka milik keraton baik Surakarta maupun Yogyakarta.
Dimana pusaka-pusaka ini dikeluarkan untuk diarak dan juga untuk dicuci dengan kembang tujuh rupa.
Konon ritual jamasan ini digelar satu tahun sekali tepatnya pada malam 1 Muharram atau malam 1 Suro, tujuannya adalah untuk menambah kesaktian dari pusaka-pusaka ini.
Setiap tradisi ini digelar selalu menyedot perhatian publik untuk menyaksikannya, bahkan beberapa hal dalam ritual ini konon disakralkan.
Baca Juga : Bukan karena Hal Mistik, Inilah Alasan Mengapa Masyarakat Jawa Menganggap 'Sakral' Bulan Suro
Misalnya kotoran kebo bule disebut-sebut memiliki aura magis yang mampu memberikan berkah bagi yang mendapatkannya.
Selain kotoran kebo bule air yang merupakan sisa-sisa jamasan juga menjadi incara tersendiri bagi warga yang datang menyaksikan ritual ini.
Melansir dari Kompas.com, para warga yang sudah berdatangan akan menunggu untuk mendapatkan air sisa-sisa jamasan.
Source | : | kompas,TribunStyle |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR