Benteng Bar Lev Line pun jatuh dan pasukan Mesir yang telah lama menunggu kesempatan untuk merebut lagi Gurun Sinai segera meluncurkan tank-tank amfimbi dan menyeberangkan ribuan pasukan ke seberang Terusan Suez lalu terus melaju ke Gurun Sinai hingga sejauh 15 km.
Gerak maju pasukan Mesir, 2nd Infantry Division dan 2nd Army, sangat terbantu oleh kepiawaian pasukan Zeni Mesir yang mampu membangun jembatan apung dalam waktu dua jam saja di atas perairan Terusan Suez.
Lebih dari 1.000 tank dan 90 ribu pasukan Mesir kini telah berada di Gurun Sinai serta tinggal menunggu perintah untuk melaju ke Israel.
Gempuran pasukan Mesir untuk menerobos Terusan Suez dan masuk ke Gurun Sinai berlangsung selama dua hari ( 6 dan 7 Oktober ) merupakan operasi militer yang sukses serta membuat euphoria pasukan Mesir.
Para jenderal Mesir sebenarnya telah membuat estimasi untuk merebut Terusan Suez diperkirakan sebanyak 30 ribu tentara Mesir akan tewas.
Tapi pada operasi dua hari pertempuran yang gemilang itu pasukan yang gugur hanya 208 orang.
Selain itu, Pasukan tank Israel yang berada di Terusan Suez sebenarnya sudah melancarkan serangan balasan terhadap tank-tank dan infantry Mesir yang terus bergerak maju.
Tapi berkat senjata antitank berpemandu Laser, Sagger pasukan Mesir berhasil merontokkan ratusan tank Israel.
Mendapat sergapan yang mematikan itu, pasukan tank Israel akhirnya memilih mundur. Dua hari pertama dalam Perang Yom Kippur itu, pasukan Mesir bena-benar telah meraih kemenangan secara gemilang.
Pada hari ketiga dua brigade tank dan satu batalyon pasukan infantri Israel mencoba melancarkan serangan balasan.
Tapi pasukan yang dipimpin oleh Kolonel Adan itu terpaksa ditarik mundur karena tak sanggup menghadapi rudal-rudal antitank Mesir.
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR